Harga Pangan Naik sampai Akhir Tahun, Pemprov Jakarta Bakal Tingkatkan Kerja Sama dengan Pasar Induk

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 17 Oktober 2024 | 09:28 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono. (BeritaNasional/Lydia).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono. (BeritaNasional/Lydia).

BeritaNasional.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengungkapkan, Jakarta akan mengalami inflansi hingga akhir 2024 karena adanya aktivitas ekonomi yang meningkat, khususnya saat Pilkada, Natal, dan Tahun Baru. 

Oleh karena itu, lanjut Heru, beberapa komoditas pangan akan mengalami kenaikan harga hingga akhir tahun. Dia pun meminta Pemprov DKI bisa segera meningkatkan kerja sama dengan Pasar Induk Jabodetabek.

"Beberapa komoditas pangan diperkirakan masih mengalami tren kenaikan harga seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, serta implikasi perubahan harga komoditas global," kata Heru saat memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2024).

Heru merinci, lima komoditas utama penyumbang deflasi Jakarta pada September 2024 secara tahunan (yoy), yaitu cabai merah, bensin, daging ayam ras, masker, dan telur ayam ras. 

Meski demikian, Heru mengklaim bahwa Pemprov DKI dan stakeholder terkait berhasil menjaga inflasi pada September 2024 sebesar 0,79 persen year to date (ytd) dan 1,70 persen year on year (yoy). 

"Sinergitas yang sekarang sudah berjalan dengan baik bersama dengan Pemerintah Pusat, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, serta instansi terkait lainnya. Saya berharap sinergi TPID Jabodetabek juga dapat terus ditingkatkan, khususnya kerja sama dengan Pasar Induk di area Jabodetabek," ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru mengingatkan bahwa stok kebutuhan pangan harus terjaga di saat momen Pilkada, Natal, dan Tahun Baru (Nataru). Ia pun meminta para wali kota dan bupati Kepulauan Seribu agar memantau harga dan memastikan ketersediaan stok pangan strategis. 

“Begitu juga TPID Provinsi DKI Jakarta, termasuk Dinas dan BUMD Pangan, segera mempersiapkan stok untuk memenuhi permintaan barang menjelang Pilkada dan Nataru. Evaluasi pelaksanaan program kerja secara berkala juga terus dilakukan, serta membuat program kerja TPID 2025 dan peta jalan pengendalian inflasi daerah 2025-2029,” ucap Heru.

Adapun TPID Provinsi DKI Jakarta telah berupaya dalam mempersiapkan stok pangan dan mengantisipasi kenaikan permintaan saat Pilkada, Natal, dan Tahun Baru. Di antaranya, melakukan strategi 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Komunikasi efektif untuk pengendalian inflasi.  

Selain itu, dilakukan kerja sama antardaerah, kegiatan Sembako Murah, menyelenggarakan Festival Urban Farming, publikasi informasi terkait inflasi di media sosial, serta penjualan produk pangan melalui berbagai kanal toko ritel. 

Begitu juga sinergi dan kerja sama pengendalian dengan Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, Bulog, BUMD Pangan, serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengendalikan inflasi di Jakarta. 

"Harus melakukan inovasi dalam menjaga ketersediaan bahan pangan di daerah melalui berbagai kegiatan. Misalnya, gerakan swadaya masyarakat menanam cepat panen, serta melakukan update data dan informasi pangan secara berkala, untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi, kemudian disampaikan kepada kementerian terkait,” tandas Heru.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: