Mengapa Hari Senin Menyebalkan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 28 Oktober 2024 | 03:30 WIB
Kelas Pekerja (BeritaNasional/Freepik)
Kelas Pekerja (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Mengapa hari Senin menyebalkan? Pertanyaan ini banyak dirasakan oleh kaum pekerja khususnya di kota besar seperti di Jakarta. Apakah ini gejala lelahnya kita menjalani hidup? Baca yuk karena ada penelitiannya loh...

Kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan efek kurang tidur dan disfungsi sirkadian. Dilansir dari Psychology Today, secara subyektif kebanyakan orang meremehkan efek perubahan pola tidur terhadap kesehatan dan fungsi tubuh.  Studi di laboratorium menemukan, bahwa satu sampai dua jam kurang tidur menyebabkan penurunan fungsi kognitif, gangguan hormon, percepatan penuaan biologis, hingga pola aktivasi gen yang merugikan.

 Mayoritas perubahan ini kerap kali tidak terlihat ataupun disadari. Hanya ketika efeknya mencapai ambang intensitas tinggi seperti pada jet lag atau episode insomnia, orang biasanya lebih memperhatikannya. Dalam kasus jet lag, kebanyakan orang dewasa akrab dengan kombinasi antara kelelahan, perlambatan mental, dan pengaruh akibat perjalanan melintasi beberapa zona waktu.

Adapun jet lag adalah contoh gangguan sirkadian yang terjadi, ketika siklus tidur-bangun menjadi tidak selaras dengan jadwal 24 jam yang biasa digunakan tubuh. Efek samping kognitif, emosional, dan fisik dari jet lag disebabkan oleh kumpulan hormon kompleks yang pengaturannya secara perlahan menjadi kacau. 

Dalam banyak kasus, perubahan siklus tidur-bangun ini berlangsung selama beberapa jam. Setelah seminggu sekolah atau jam kerja reguler, misalnya, seseorang dapat memanfaatkan hari Sabtu mereka untuk begadang pada Jumat malam dan tidur pada Sabtu pagi. Pola serupa mungkin berulang pada Sabtu malam dan Minggu pagi.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: