Bagaimana Berbicara Pada Anak Tentang Perceraian?

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 29 Oktober 2024 | 05:00 WIB
perceraian (BeritaNasional/Freepik)
perceraian (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Rasanya tidak ada manusia yang menginginkan perpisahan apalagi hal itu terjadi pada orang tua. Namun jika itu  terjadi dan tidak bisa dihindarkan maka orang tua harus mengutamakan perasaan anak. Orang tua sebaiknya memberikan penjelasan yang baik kepada anak atas keputusan pahit tersebut.

1. Tentukan Waktu dan Situasi yang Tepat

Sebaiknya memilih waktu dan situasi yang tepat untuk anak-anak bisa berkumpul dan memberi tahu soal perceraian. Apabila perceraian baru rencana, tidak perlu memberi tahu terlebih dahulu kepada anak.

Namun apabila sudah yakin dan sepakat untuk mengakhiri pernikahan dan salah satunya akan pergi dari rumah, sebaiknya segera menjelaskan perceraian dan alasan perceraian ke anak.

2. Menjelaskan Bersama-sama dengan Penjelasan yang Mudah

Menjelaskan terkait perpisahan secara bersama-sama bisa menghindari kebingungan pada anak. Selain itu, anak juga bisa mendengarkan cerita secara utuh dari ayah dan ibunya.

Menceritakan kepada semua anak secara bersamaan tentang mengapa memilih berpisah, alasan berpisah, dan lain sebagainya membantu anak-anak memahami apa yang sedang terjadi.
Jelaskan secara rinci dan runut dengan penjelasan yang mudah dimengerti anak sehingga akan memudahkan anak untuk mulai memahami dan menerima kondisi yang sedang dialami keluarga mereka.

3. Beritahu Bahwa Ayah dan Ibu akan Selalu Menyayangi

Selain itu, sangat penting untuk orangtua memberi tahu ke anak bahwa meski mereka berpisah, kasih sayang mereka terhadap anak-anak tidak akan berkurang dan tidak berubah sama sekali.

Beritahu pula bahwa meski berpisah, akan tetapi ayah dan ibunya akan tetap bersama-sama terlibat untuk membesarkan, mendidik, hingga menyayangi anak-anak.

4. Tidak Saling Menjelekkan di Depan Anak

Tidak bisa dimungkiri, ketika perpisahan dan perceraian terjadi, membuat hubungan antara kamu dan pasangan renggang. Akan tetapi, jangan sampai emosi yang tidak terkendali membuat kamu atau pasangan saling menjelekkan atau membicarakan kesalahan mantan pasangan di depan anak.

5. Pahami Perasaan Anak

Adanya perpisahan tentu menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Di saat hal tersebut terjadi, orangtua perlu menyampaikan bahwa orangtua mengerti perasaan anak.

Sampaikan pula bahwa hal tersebut juga dirasakan oleh orangtua dan juga sulit dilalui orangtua. Akan tetapi, beritahu bahwa kondisi mengecewakan tersebut bisa dilewati bersama-sama.

Saat memutuskan untuk berpisah perlu mempertimbangkan beberapa hal mengenai apa yang mungkin anak inginkan.Berikut ini beberapa asumsi yang mungkin muncul pada anak, dikutip oleh Help Guide dari sumber penelitian University of Missouri.

Anak berharap Anda berdua akan tetap terlibat dalam kehidupannya. Misalnya tetap berkirim kabar, menelepon, saling mengunjungi, dan bercerita apa pun selayaknya anak dan orangtua. Ketika salah satu sudah tidak mau terlibat, anak mungkin merasa diabaikan dan tidak penting.

Si Kecil tidak ingin kedua orangtua bertengkar di depannya. Sebaliknya, anak menginginkan kedua orangtuanya saling menyetujui pendapat satu sama lain. Apalagi ketika Anda bertengkar hal-hal yang berhubungan dengan anak, tentu akan membuatnya merasa bersalah.

Anak ingin tetap menyayangi Anda berdua dan menikmati waktu bersama. Jadi, tetap beri dukungan dan nikmati waktu-waktu saat bersama anak.

Si Kecil menginginkan komunikasi secara langsung, bukan melalui perantara.

Ketika Anda sedang bersamanya dan membicarakan mantan pasangan Anda, jangan menceritakan hal-hal buruk. Ini dapat membuat anak memiliki rasa benci, entah dia akan berpihak pada Anda atau malah memihak mantan pasangan.

Cobalah untuk tetap netral.

Penting untuk tidak mengacuhkan perasaan anak meskipun kondisi Anda dan pasangan sedang tidak baik-baik saja.

Meski dapat terasa berat, berikan pengertian kepada anak secara perlahan agar ia dapat memahami kondisi kedua orangtuanya.

Dengan melakukan cara tepat untuk menjelaskan ke anak tentang perceraian, trauma yang mungkin terjadi akibat pertengkaran orangtua juga dapat dicegah.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: