Mengenal Anggur Muscat: Dilarang di Thailand, Aman di Indonesia
BeritaNasional.com - Anggur Muscat, yang dikenal dengan nama ilmiah Vitis vinifera var muscat, adalah varietas anggur yang sangat digemari di seluruh dunia berkat aroma khas dan rasa manisnya.
Anggur ini sering digunakan dalam pembuatan wine, jus, dan berbagai produk olahan. Namun, kontroversi muncul di Thailand, di mana pemerintah setempat melarang impor anggur ini, sementara di Indonesia, anggur muskat dianggap aman untuk dikonsumsi dan masih tersedia di pasar lokal.
Mengapa Anggur Muscat Dilarang di Thailand?
Larangan terhadap Anggur Muscat di Thailand mulai diterapkan pada pertengahan 2023. Otoritas kesehatan negara tersebut melarang masuknya beberapa jenis buah impor yang dianggap mengandung senyawa kimia berbahaya.
Anggur Muscat dianggap berpotensi mengandung residu pestisida atau bahan pengawet yang digunakan dalam proses penanaman dan pengiriman. Pemerintah Thailand juga khawatir akan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh zat alergen alami dalam buah tersebut.
Pelarangan ini didorong oleh peningkatan pengawasan terhadap produk pertanian impor, guna melindungi konsumen domestik dari paparan bahan kimia dan alergi.
Mengingat populasi yang lebih rentan terhadap alergi tertentu, Thailand berusaha meminimalkan risiko tersebut melalui kebijakan ini.
Indonesia: Anggur Muskat Aman untuk Dikonsumsi
Sebaliknya, pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa Anggur Muscat aman untuk dikonsumsi.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa tidak ada residu pestisida atau bahan kimia berbahaya dalam anggur muskat yang diimpor ke Indonesia.
Indonesia menerapkan standar ketat dalam pemeriksaan buah-buahan impor, termasuk anggur, untuk memastikan produk yang masuk ke pasar tidak mengandung zat berbahaya bagi konsumen.
Perbedaan dalam standar keamanan pangan antara Thailand dan Indonesia menyebabkan anggur muskat tetap beredar bebas di Indonesia.
BPOM juga mengingatkan bahwa keamanan Anggur Muscat bergantung pada proses pertanian dan pengiriman yang benar serta kepatuhan terhadap standar keamanan pangan. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk membeli produk dari sumber terpercaya.
Perbedaan Standar dan Regulasi
Perbedaan pandangan antara Thailand dan Indonesia mengenai Anggur Muscat mencerminkan perbedaan regulasi dan standar keamanan pangan di masing-masing negara.
Thailand menerapkan kebijakan yang lebih hati-hati terhadap produk impor, terutama produk pertanian yang dianggap memiliki potensi risiko kesehatan, sedangkan Indonesia lebih fleksibel dalam menerima produk yang telah diuji keamanannya.
Secara global, standar keamanan pangan bervariasi tergantung pada kebijakan pemerintah dan karakteristik kesehatan masyarakat. Misalnya, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat memiliki standar berbeda terkait zat aditif dan pestisida yang diperbolehkan dalam produk makanan.
Tips Aman Mengonsumsi Anggur Muskat
Walaupun Anggur Muscat dinyatakan aman oleh BPOM, berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kesehatan, terutama bagi mereka yang sensitif atau memiliki alergi:
1. Cuci Buah dengan Bersih: Mencuci Anggur Muscat sebelum dikonsumsi dapat mengurangi residu pestisida atau kotoran yang mungkin ada pada permukaan buah.
2. Beli dari Sumber Terpercaya: Pastikan membeli Anggur Muscat dari penjual atau supermarket yang memiliki reputasi baik untuk menjamin kualitas produk.
3. Konsumsi dalam Batas Wajar: Seperti buah lainnya, konsumsi Anggur Muscat sebaiknya dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan reaksi negatif.
4. Perhatikan Reaksi Tubuh: Bagi yang alergi terhadap buah atau makanan tertentu, penting untuk mengamati gejala setelah mengonsumsi Anggur Muscat. Jika terjadi reaksi seperti gatal, pusing, atau masalah pencernaan, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan kepada dokter.
Meskipun Anggur Muscat dilarang di Thailand, popularitasnya tetap tinggi di Indonesia. Masyarakat di tanah air dapat menikmati anggur dengan tenang, sembari memperhatikan tips konsumsi yang aman.
Kebijakan yang berbeda ini menunjukkan bagaimana setiap negara memiliki regulasi dan standar unik dalam melindungi kesehatan masyarakat, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.
Nailil Hikmah / Magang
4 bulan yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 4 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu