Program Magang Nasional Bisa Tekan Angka Pengangguran

BeritaNasional.com - Sejumlah pakar ketenagakerjaan menilai program magang nasional bergaji untuk lulusan perguruan tinggi (fresh graduate) bisa menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran terdidik.
Pakar Hukum Universitas Airlangga (Unair) Profesor Hadi Subhan mengatakan, kehadiran program magang nasional memberikan banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan kompetensi lulusan baru serta memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
"Sangat bagus program magang nasional. Manfaatnya banyak, untuk meningkatkan kompetensi pemagang, link and match, mengurangi salah satu masalah pengangguran," kata Hadi.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia tercatat mencapai 4,76 persen. Hal ini menunjukkan sekitar 7,28 juta orang tidak bekerja dari total angkatan kerja 153,05 juta orang.
Meski demikian, Hadi mengakui program magang dari pemerintah itu berpotensi mendorong urbanisasi karena sebagian besar lokasi magang akan terkonsentrasi di kota besar, terutama di sektor industri manufaktur.
"Tempat magang industri lebih banyak di kota maka, sehingga tidak bisa dihindari terkait urbanisasi sebagai 'harga' yang harus dibayar. Tapi manfaatnya jauh lebih besar dibanding masalah urbanisasi tersebut," tuturnya.
Sementara, Pengamat Ketenagakerjaan Profesor Payaman Simanjuntak menekankan pentingnya tindak lanjut perusahaan terhadap peserta magang setelah program berakhir.
Ia berharap, perusahaan tempat magang dapat langsung menerima peserta magang menjadi karyawannya. Kemudian peserta yang tidak tertampung dapat disalurkan ke perusahaan mikro dan kecil yang sulit menyelenggarakan program magang.
Ia menilai program magang dapat menjadi salah satu solusi untuk menyediakan tenaga terlatih sekaligus mengurangi pengangguran. Namun, ia mengingatkan jumlah perusahaan yang mampu menyelenggarakan magang masih terbatas dan cenderung terkonsentrasi di sektor industri.
"Pemerintah mendorong usaha menengah dan usaha besar mengikuti program pemagangan. Karena jumlahnya sangat kecil, jadi hanya sedikit peserta magang yang tertampung, pada umumnya terpusat di sentra-sentra industri," tambahnya.
Sumber: Antara
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 6 jam yang lalu
EKBIS | 15 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 8 jam yang lalu