Kepala BGN Sebut Pemberian Susu Melihat Ketersediaan Setiap Daerah

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 01 November 2024 | 05:00 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat rapat dengan DPR. (BeritaNasional/Elvis)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat rapat dengan DPR. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan susu sapi dalam program makan bergizi gratis diberikan sesuai dengan ketersediaan masing-masing daerah di Indonesia.

Jadi, menurut dia, ada daerah yang memiliki suplai susu yang melimpah. Namun, ada wilayah yang sulit ditemukan susu karena terkendala pendistribusian.  

"Kami punya prinsip memberikan makanan sesuai dengan komposisi bahan lokal. Jadi, kalau di suatu daerah sapinya banyak, tentu susu mudah didapatkan. Tetapi, di daerah yang sulit susu dan pengangkutannya susah, presiden memberikan arahan jangan dipaksakan," katanya yang dikutip dari Antaranews di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Dadan mengatakan pihaknya akan mengganti susu dengan protein lain sesuai dengan ketersediaan di masing-masing wilayah.

"Misalnya, diganti dengan ikan, telur, atau lainnya. Yang penting, tetap mendapatkan komposisi gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak," jelasnya.

Dadan memaparkan, di setiap wilayah satuan layanan BGN, ada ahli gizi untuk memantau proporsi gizi hingga pilihan menu untuk program makan bergizi gratis.

"Perlu diketahui, di setiap satuan layanan, kami mewajibkan ada ahli gizi yang sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik untuk balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya," katanya.

Para ahli gizi ini juga memastikan menu makanan yang diberikan sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.

"Mereka juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing, sehingga menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi, tetapi juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut," ucapnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: