Spanyol Dilanda Banjir Parah, Korban Jiwa Terus Bertambah Jadi 211 Orang
BeritaNasional.com - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengabarkan pada Sabtu (2/11/2024) bahwa negaranya dilanda banjir parah yang mengakibatkan 211 korban meninggal dunia.
Dilansir dari Antaranews, banjir besar ini terjadi di sejumlah kawasan Spanyol, terutama Provinsi Valencia.
Ratusan korban itu telah berhasil dievakuasi, sedangkan daerah lainnya yang terdampak bencana masih terisolasi karena reruntuhan bangunan yang hanyut.
Pedro mengatakan banjir parah yang terjadi pada Selasa (29/10/2024) itu menjadi bencana alam terbesar dalam sejarah Spanyol. Dia mengakui masih ada korban hilang yang belum ditemukan.
"Saya sadar bahwa operasi tanggap bencana yang berjalan belum cukup. Kita menghadapi sejumlah masalah besar: Hancurnya layanan umum, kota-kota tertutupi lumpur, dan warga terus berjuang mencari anggota keluarganya," kata Sanchez yang dikutip pada Minggu.
Karena itu, Pedro Sanchez mengerahkan 5 ribu personel militer tambahan untuk operasi tanggap bencana di Valencia.
"Kita harus bertindak lebih baik," ucapnya, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat.
Pemerintah Spanyol juga mengerahkan sebuah kapal besar untuk tempat pengungsian serta fasilitas medis ke Pelabuhan Valencia.
Fasilitas penyimpanan jenazah, pasokan bantuan, dan personel khusus untuk memulihkan jalan, listrik, dan sistem air juga dikerahkan.
Sekitar 10 ribu personel polisi pula ditugaskan mengamankan kawasan terdampak bencana pada Minggu.
Personel keamanan telah menyelamatkan sekitar 4.800 warga dan membantu 30 ribu warga lain.
"Jumlah bantuan yang sudah diturunkan belum cukup. Bantuan yang dikirim perlu waktu yang sangat lama untuk tiba ke lokasi," ucapnya.
Kondisi di Lapangan
Ribuan sukarelawan turut membantu para korban bencana banjir dengan membawa makanan dan air, serta sekop untuk membersihkan lumpur yang menutupi jalan.
Pemerintah Valencia juga melarang hampir semua perjalanan darat dilakukan di daerah terdampak bencana.
Kecaman Datang akibat Banjir Parah
Dampak bencana banjir ini turut memicu kecaman dari berbagai pihak kepada pemerintah karena lambannya peringatan darurat atas kondisi tersebut.
Akibatnya, lamanya bantuan tiba ke lokasi bencana, padahal tak jauh dari Valencia.
Sejumlah tokoh oposisi mempertanyakan pemerintah pusat tak menyatakan situasi darurat untuk mempermudah koordinasi tanggap bencana.
Pemerintah setempat juga tak luput dianggap lamban mengirimkan bantuan untuk korban bencana.
"Ada waktunya kita menelaah kesalahan yang terjadi, memikirkan cara menyempurnakan respons untuk bencana sebesar ini, serta merenungkan pentingnya layanan publik, perlunya menghargai nasihat ilmiah, dan realitas perubahan iklim," kata Pedro Sanchez.
Fasilitas Umum Luluh Lantak
Bencana badai dan banjir di Valencia mengakibatkan infrastruktur rusak parah. Misalnya, kerusakan rel kereta, terowongan, dan jalan bebas hambatan, serta kawasan industri, pusat perbelanjaan, dan daerah pemukiman.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 16 jam yang lalu
HUKUM | 16 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 20 jam yang lalu