Profil Toni Kroos: Maestro Lapangan Tengah Jerman yang Miliki Segudang Prestasi

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 17 November 2024 | 18:01 WIB
Pemain sepak bola Toni Kroos. (Foto/instagram/toni.kr8s).
Pemain sepak bola Toni Kroos. (Foto/instagram/toni.kr8s).

BeritaNasional.com - Toni Kroos adalah salah satu pesepakbola terbaik di dunia, dikenal karena visi permainan, akurasi umpan, dan ketenangannya dalam mengontrol lini tengah. Lahir pada 4 Januari 1990 di Greifswald, Jerman Timur, Kroos telah menjelma menjadi pemain kunci bagi klub-klub elite Eropa dan tim nasional Jerman. Berikut adalah profil lengkap perjalanan kariernya.  

Awal Karier

Toni Kroos memulai karier sepakbola di akademi lokal Greifswalder SC sebelum bergabung dengan akademi Hansa Rostock. Bakatnya menarik perhatian Bayern München, salah satu klub terbesar di Jerman. Pada 2006, Kroos bergabung dengan akademi Bayern dan segera menunjukkan potensi luar biasa.  

Pada usia 17 tahun, Kroos menjalani debut profesionalnya bersama Bayern pada September 2007. Meski usianya masih sangat muda, ia tampil mengesankan dengan kemampuan passing dan kreativitasnya. Untuk mengembangkan permainannya, Kroos dipinjamkan ke Bayer Leverkusen pada 2009. Di sana, ia bermain secara reguler dan mulai dikenal sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Jerman.  

Kesuksesan di Bayern München 

Setelah kembali ke Bayern München pada 2010, Kroos menjadi bagian integral dari tim utama. Bersama Bayern, ia memenangkan berbagai trofi bergengsi, termasuk treble pada 2013 (Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions UEFA). Performa solid Kroos di lini tengah membantu Bayern mendominasi sepakbola Eropa selama periode tersebut. 

Era Emas di Real Madrid

Pada 2014, Kroos pindah ke Real Madrid dengan nilai transfer sekitar €25 juta. Kepindahannya dianggap sebagai salah satu transfer terbaik dalam sejarah sepakbola. Bersama Los Blancos, Kroos terus menunjukkan performa luar biasa, membantu klub memenangkan berbagai trofi, termasuk 5 gelar Liga Champions UEFA (2016, 2017, 2018, 2022, dan 2023). 

Kroos menjadi andalan di lini tengah Madrid, berkolaborasi dengan pemain-pemain hebat seperti Luka Modrić dan Casemiro. Kombinasi teknik, kecerdasan taktik, dan kemampuan mengontrol tempo permainan membuatnya menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepakbola.  

Karier Internasional

Toni Kroos memulai debutnya untuk tim nasional Jerman pada 2010. Puncak karier internasionalnya adalah saat membawa Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014 di Brasil. Dalam turnamen itu, Kroos menjadi salah satu pemain kunci dengan kontribusi penting, termasuk dua gol dalam kemenangan 7-1 melawan Brasil di semifinal.  

Namun, Kroos memutuskan pensiun dari tim nasional pada 2021 setelah penampilan Jerman di Euro 2020. Ia mencatatkan 106 penampilan internasional dan mencetak 17 gol.  

Gaya Bermain  

Kroos dikenal sebagai pemain dengan kemampuan passing yang luar biasa. Akurasi umpannya, baik jarak pendek maupun panjang, sangat memukau. Ia juga memiliki visi permainan yang tajam, membuatnya mampu menciptakan peluang bagi rekan setimnya. Selain itu, Kroos unggul dalam situasi bola mati, terutama tendangan bebas dan sepak pojok.  

Ketenangan Kroos di lapangan sering menjadi pembeda dalam pertandingan-pertandingan besar. Ia jarang membuat kesalahan, bahkan di bawah tekanan tinggi. Karakteristik inilah yang membuatnya menjadi pemain yang sangat dihormati di dunia sepakbola.  

Kehidupan Pribadi  

Toni Kroos menikah dengan Jessica Farber pada 2015, dan pasangan ini memiliki tiga anak. Kroos dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan fokus pada keluarga. Di luar sepakbola, ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk mendirikan Toni Kroos Foundation, yang membantu anak-anak dengan penyakit serius.  

Pencapaian dan Penghargaan

Berikut adalah beberapa pencapaian besar Kroos:  

- Piala Dunia FIFA: 2014  

- Liga Champions UEFA: 5 kali (2016, 2017, 2018, 2022, 2023)  

- Bundesliga: 3 kali  

- La Liga: 3 kali  

- Piala Super UEFA: 5 kali  

- FIFA Club World Cup: 6 kali  

Nailil Hikmah / Magangsinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: