Ayah Berperan Penting Bentuk Kecerdasan Koqnitif Anak

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 18 November 2024 | 08:00 WIB
Ilustrasi ayah anak (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi ayah anak (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Beberapa penelitian membuktikan peran ayah memainkan peran penting dalam aspek pola asuh anak di keluarga. Artinya, sosok ayah dapat menjadi sama berpengaruhnya dengan ibu. Sebab, kehadiran seorang ayah dapat terus memberi manfaat kepada anak-anak dan membantu mereka mengembangkan berbagai hal. Mulai dari aspek kognitif, kemampuan sosial, dan emosional saat anak tumbuh dewasa.

Hubungan yang Dekat, Tingkatkan Kognitif Anak

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Infant Mental Health Journal, para peneliti dari Imperial College London, King’s College London dan Oxford University melihat bagaimana ayah berinteraksi dengan bayi mereka pada usia tiga bulan, dan mengukur perkembangan kognitif bayi lebih dari setahun kemudian.

Mereka menemukan bahwa bayi yang ayahnya lebih terlibat dan aktif ketika bermain dengan mereka di bulan-bulan awal, mereka tampil lebih baik dalam tes kognitif pada usia dua tahun. Para peneliti mengatakan bahwa sementara sejumlah faktor sangat penting dalam perkembangan anak, hubungan yang relatif belum dijelajahi antara interaksi ayah dan bayi yang berkualitas di usia muda mungkin menjadi salah satu yang penting.

Selain itu, hubungan antara interaksi ayah dengan bayi dan hasil kognitif, menunjukkan pentingnya intervensi pada masa bayi awal yang dapat membantu ayah berinteraksi dengan baik dengan anak-anak mereka. 

Gaya pengasuhan ayah cenderung mencerminkan pola asuh yang mereka terima sendiri, hal ini kemudian bisa menurun dari generasi ke generasi. Jika kamu sebagai seorang ayah turut serta mengasuh anak sejak bayi, maka bisa jadi anak nantinya akan melakukan hal yang sama kepada anaknya. 

Ini yang Bisa Ayah Lakukan

Agar semakin dekat dengan anak dan dapat meningkatkan kognitifnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa hal tersebut: 

1. Susui saat malam hari

Saat ayah sudah pulang dari kantor dan sudah bersih-bersih, ayah bisa membantu istri untuk mengasuh bayi dengan cara memberikannya susu. Isi botol dengan ASI yang sudah dipompa dan gendong bayi dengan penuh kasih sayang. 

Ini bisa menjadi cara ampuh untuk bisa semakin dekat dengan sang buah hati. Selain itu, cara ini bisa membantu istri untuk bisa beristirahat. Atau saat bayi menangis di malam hari karena ingin menyusu, ayah juga bisa memberikannya susu sambil mengajaknya mengobrol.  

2. Mandikan anak

Ayah juga bisa membantu ibu dengan memandikan anak. Mungkin ini menjadi salah satu momen yang paling ditakuti karena memandikan bayi perlu hati-hati. Namun, jangan jadikan ini alasan. Ajaklah bayi mandi bersama, dekaplah ia dalam gendongan dan pastikan ia merasa nyaman dan aman. Jika selama ini anak sering rewel saat harus bersentuhan dengan air, bisa jadi kini ia akan merasa tenang karena anak merasa aman bersandar di dada ayahnya.

3. Ajak anak bercerita

Ajak anak bercerita mengenai apa saja. Bisa jadi tentang info olahraga kesukaan, hal-hal lucu, atau sekedar membacakan dongeng di buku. Sediakan waktu untuk berdialog dengan anak karena anak pasti akan antusias mendengarkannya. Setelah itu, ayah juga bisa menanyakan hal sebaliknya pada anak, sehingga anak juga mau bercerita tentang aktivitas yang baru saja ia lakukan. 

4. Ajak anak makan berdua

Saat bayi mulai dapat mengonsumsi makanan yang lebih padat, maka ajaklah ia untuk makan bersama. Saat anak makan, ia juga akan takjub melihat ayahnya makan. Berada di meja makan yang sama juga membuat anak merasa lebih nyaman dan berani untuk menyuapi makanan ke dalam mulutnya.

5. Bermain bersama

Bermain sangat penting bagi perkembangan anak, karena hal ini merupakan peluang anak untuk mengembangkan berbagai aspek. Mulai dari keterampilan bahasa, mengekspresikan emosi, menumbuhkan kreativitas, dan belajar tentang keterampilan sosial. 

Selain itu, bermain bersama adalah cara yang menyenangkan bagi ayah untuk memperkuat hubungan dengan anak. Tidak masalah apa yang dimainkan. Kuncinya adalah menikmati satu sama lain dan berkomitmen untuk memberikan perhatian penuh kepada anak.

6. Dengarkan dan berempati

Ketika anak sudah cukup usia untuk berbicara, ayah juga dapat menjadi sosok yang siap sedia untuk mendengarkan dan berempati. Sebab, koneksi dengan seseorang dapat dimulai dengan mendengarkan. Ketika anak yang sudah dapat berbicara, cobalah untuk mendengarkannya dengan baik dan akui perasaannya. Tunjukkan kalau ayah mengerti dan yakinkan anak kalau ayah akan selalu ada untuk memberikan apa yang anak butuhkan. 

Selain itu, cobalah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang anak. Dengan mendengarkan dan berempati, anak juga akan mulai menumbuhkan rasa saling menghormati.

Itulah penjelasan mengenai pentingnya peran ayah dalam membentuk kecerdasan kognitif anak. Selain menjadi sosok yang kehadirannya selalu ada, pastikan juga untuk senantiasa mengawasi kondisi kesehatan anak. Karena itu, segeralah periksakan kondisinya ke dokter ketika sakit, sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: