Anggota Polisi yang Diduga Menembak Siswa SMK di Semarang Ditahan di Penempatan Khusus

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 27 November 2024 | 18:36 WIB
Ilustrasi penembakan. (Foto/Freepik)
Ilustrasi penembakan. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Anggota polisi, Aipda R, yang diduga menembak siswa SMK Gamma Rizkynata Oktafandy hingga tewas, telah ditahan di penempatan khusus (patsus).

"Ya, kalau dipatsuskan sudah," kata Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim, Rabu (27/11/2024).

Meski demikian, Abdul Karim menjelaskan bahwa status Aipda R belum ditetapkan sebagai tersangka. Hingga saat ini, proses pemeriksaan terhadap yang bersangkutan masih terus dilakukan oleh penyidik.

Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa Polri akan bersikap transparan dan objektif dalam menangani kasus ini dengan melibatkan pihak pengawas internal serta eksternal.

"Kami sedang mengumpulkan bahan. Yang penting, semuanya transparan. Kami libatkan pihak eksternal. Tidak ada yang kami tutupi," ujar Abdul Karim.

Tim Khusus dari Mabes Polri Dikirim

Sebelumnya, Mabes Polri mengirim Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) untuk mengawasi penanganan kasus penembakan Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah.

"Untuk yang di Semarang, Tim Propam dan Itwasum sedang turun langsung," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, Selasa (26/11/2024).

Sandi menjelaskan, pengiriman tim tersebut bertujuan memastikan pengusutan kasus berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

“Tim bertugas untuk melakukan asistensi, memantau langsung, dan mengevaluasi,” kata Sandi.

Kronologi Kasus Penembakan

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan bahwa korban Gamma Rizkynata terlibat dalam kelompok gangster bernama Tanggul Pojok, yang bentrok dengan gangster Seroja di wilayah Semarang Barat pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

“Pada Sabtu malam, kami menangani tiga lokasi tawuran: Gayamsari, Semarang Utara, dan Semarang Barat. Kejadian di Semarang Barat ini melibatkan 12 orang dari dua kelompok, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Korban (Gamma) berasal dari Geng Tanggul Pojok,” kata Irwan dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).

Menurut Irwan, kedua kelompok terlibat tawuran yang kemudian diintervensi oleh polisi. Gamma, anggota Geng Tanggul Pojok, diduga melakukan perlawanan saat petugas berupaya melerai keributan.

“Korban berasal dari Geng Tanggul Pojok. Ketika kedua kelompok ini tawuran, polisi datang untuk melerai. Namun, korban malah memberikan perlawanan kepada petugas,” jelasnya.

Irwan mengungkapkan bahwa tindakan tegas terpaksa dilakukan karena korban dianggap menyerang petugas. Namun, akibat tindakan tersebut, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

“Kami berupaya melerai, tetapi petugas mendapatkan serangan dari korban. Sehingga dilakukan tindakan tegas,” ujar Irwan.

Meski demikian, Irwan menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami kejadian tersebut. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam tawuran dan memastikan proses hukum terhadap anggota polisi yang melepaskan tembakan berjalan sesuai prosedur.

“Kami sedang mendalami ketiga peristiwa tawuran ini dan mengungkap siapa saja yang terlibat,” tambahnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: