Ojol Bakal Unjuk Rasa jika BBM Bersubsidi Dicabut

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Sabtu, 30 November 2024 | 06:30 WIB
Ilustrasi BBM bersubsidi (Beritanasional/Lydia)
Ilustrasi BBM bersubsidi (Beritanasional/Lydia)

BeritaNasional.com - Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, 4 juta pengemudi ojek online (ojol) bakal turun berunjuk rasa ke jalan apabila bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mereka dicabut.

"Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia," kata Igun dikutip dari Antara.

Menurut Igun, banyak pengemudi ojol kesulitan mencukupi kebutuhan harian, bahkan untuk membeli BBM bersubsidi sekalipun.

"Jangankan untuk membeli BBM non subsidi, terkadang untuk mengisi BBM subsidi saja ojol ini harus menukar dengan rasa lapar di jalanan agar sepeda motornya tetap bisa beroperasi," kata Igun.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah lebih memperhatikan dan mensejahterakan pengemudi ojol. Salah satunya dengan tidak mencabut BBM bersubsidi bagi mereka.

"Ojol ini penghasilan tidak seberapa bahkan sudah menjadi sapi perah dari perusahaan aplikasi," ujarnya.

Ia menegaskan, dampak jika subsidi BBM bagi ojol dibatasi atau dicabut maka inflasi akan melonjak, karena 4 juta ojol diseluruh Indonesia melayani sekitar 21 juta pengguna jasa ojol.

Kemudian 60-70 persen pengemudi ojol menjalankan profesi sebagai pengiriman barang atau kurir barang, yang menjadi tulang punggung ekonomi digital.

Garda Indonesia juga akan meminta revisi tarif jasa ojol jika kebijakan ini tetap diberlakukan. Menurut mereka, kenaikan tarif diperlukan untuk mengkompensasi beban operasional yang meningkat akibat pembatasan BBM bersubsidi.

"Dan kami juga akan tuntut perusahaan aplikasi hingga pemerintah untuk revisi biaya jasa ojol agar dinaikkan biaya jasanya. Namun yang akan dirugikan bukan saja ojol namun seluruh pengguna jasa ojol," tegasnya.

Menurutnya keputusan tersebut tidak realistis karena mengabaikan kondisi di lapangan. Apalagi, banyak pengemudi ojol harus mengorbankan kebutuhan dasar mereka hanya untuk memastikan kendaraan tetap beroperasi.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: