Fenomena Gaya Hidup Tinggi di Kalangan Anak Muda, Sebuah Tren atau Jadi Beban?

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 03 Desember 2024 | 04:00 WIB
Ilustrasi gaya hidup anak muda. (Foto/freepik)
Ilustrasi gaya hidup anak muda. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Di era digital yang serba cepat, gaya hidup anak muda mengalami perubahan signifikan. Fenomena gaya hidup tinggi yang terlihat mewah dan glamor menjadi tren yang kerap dipamerkan di media sosial. 

Namun, gaya hidup ini tidak selalu membawa kebahagiaan. Banyak anak muda yang merasa tertekan untuk terus mengikuti tren, meskipun sering kali tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Hal ini tidak hanya berdampak pada keuangan, tetapi juga pada kesehatan mental akibat tekanan sosial yang semakin meningkat. Apakah ini sekadar tren yang wajar atau justru menjadi beban bagi generasi muda?

Gaya Hidup Tinggi dan Pengaruh Media Sosial

Media sosial memainkan peran besar dalam mempengaruhi gaya hidup anak muda. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube sering kali menampilkan kehidupan penuh kemewahan yang terlihat ideal. Banyak anak muda yang merasa terdorong untuk mengikuti tren ini demi mendapatkan pengakuan sosial dan merasa diterima dalam kelompok tertentu. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) juga memperparah situasi, membuat mereka merasa harus selalu terlibat dalam tren terbaru.

Dampak Ekonomi dan Psikologis

Namun, gaya hidup tinggi ini tidak selalu sejalan dengan kemampuan ekonomi. Banyak anak muda yang rela mengorbankan tabungan, meminjam uang, atau bahkan terjebak utang demi membeli barang bermerek atau mengikuti gaya hidup selebriti dan influencer. Hal ini tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan mereka, tetapi juga dapat menyebabkan tekanan psikologis akibat tuntutan untuk selalu tampil sempurna.

Budaya Konsumtif dan Tantangan Ekonomi

Budaya konsumtif yang terus berkembang di kalangan anak muda menjadi tantangan tersendiri. Di sisi lain, tekanan sosial untuk selalu up-to-date dengan tren fesyen, gadget, dan tempat nongkrong kekinian menjadi salah satu faktor pendorong tingginya gaya hidup. Situasi ini sering kali memperburuk masalah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesadaran ekonomi yang memadai.

Peran Orang Tua dan Lingkungan

Orang tua dan lingkungan memiliki peran penting dalam membimbing anak muda agar tidak terjebak dalam gaya hidup yang tidak realistis. Pendidikan tentang manajemen keuangan sejak dini sangat diperlukan untuk membangun kesadaran ekonomi. Selain itu, menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai sederhana dan tidak hanya mengukur kesuksesan dari aspek material juga bisa membantu mengurangi tekanan sosial.

Meski tren ini memberikan peluang untuk mengekspresikan diri, anak muda perlu memahami batas kemampuan mereka dan tidak terjebak dalam pola konsumtif yang merugikan. Akhirnya, penting bagi setiap individu untuk menentukan apakah gaya hidup tinggi ini menjadi tren positif atau justru beban yang menghantui mereka.

(Nailil Hikmah / Magang)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: