Pentingnya Peran Perempuan dalam Pariwisata Indonesia

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 08 Desember 2024 | 19:00 WIB
Peran perempuan dalam pariwisata Indonesia (Foto/Pixabay)
Peran perempuan dalam pariwisata Indonesia (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa mengatakan, pentingnya peran perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata Indonesia dalam mendukung perekonomian sekaligus menciptakan keseimbangan sosial dan budaya di destinasi wisata.

“Peran penting perempuan dalam pembangunan nasional sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini ditekankan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender atau PUG dalam Pembangunan Nasional,” kata Ni Luh dikutip dari  Antara.

Menurut data UN Tourism Global and Report on Women in Tourism tahun 2019, jumlah perempuan yang berkontribusi dalam sektor pariwisata melebihi 50 persen dibandingkan dengan laki-laki. Di Indonesia, perempuan juga memegang peranan penting bagi kemajuan sektor pariwisata.

Ni Luh mengatakan, menurut data dari Pusdatin Kemenparekraf di tahun 2023, sebesar 54.22 persen tenaga kerja di sektor pariwisata adalah perempuan.

Dengan demikian, Kemenpar siap mendukung peran kaum perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata. Salah satunya melalui inisiatif buku berjudul “Inspirasi dari Perempuan di Destinasi Pariwisata Indonesia” dan “Sosok Perempuan Inspiratif di Destinasi Pariwisata Edisi 1 dan 2”.

“Kemenpar sendiri menjadi tuan rumah event internasional, yakni 2nd UN Tourism Women Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific pada Mei 2024. Selain untuk mempromosikan pariwisata Bali kepada dunia, acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat peran perempuan dan kesetaraan gender,” kata Ni Luh.

Secara persentase perempuan telah memegang posisi dominan di sektor pariwisata, Ni Luh berpendapat masih banyak perempuan yang belum memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Bahkan, pekerja perempuan di sektor pariwisata memiliki pendapatan 14.7 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.

“Secara keseluruhan, kesenjangan ini disebabkan adanya stereotip gender, keterbatasan akses pendidikan, dan keterbatasan peluang tumbuh," kata Ni Luh.

Ia menambahkan, oleh karena itu, ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa perempuan memiliki ruang, peluang, dan pengakuan di setiap aspek khususnya di sektor pariwisata.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: