Pemberontak Suriah Berusaha Rebut Homs

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 08 Desember 2024 | 21:00 WIB
Ilustrasi konflik Suriah  (Foto/Pixabay)
Ilustrasi konflik Suriah (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Pemberontak Suriah bertempur melawan pasukan Pemerintah Suriah untuk menguasai Kota Homs pada Sabtu. Mereka terus maju menuju ibu kota ketika garis depan pertahanan di seluruh negeri berjatuhan. 

Hal itu membuat pemerintahan Presiden Bashar Assad yang telah berlangsung selama 24 tahun kian tak pasti.

Sejak pemberontak menguasai Aleppo pekan lalu, pertahanan pemerintah telah tumbang dengan sangat cepat ketika pemberontak merebut sejumlah kota besar dan bangkit di tempat-tempat di mana pemberontakan tampaknya telah lama berakhir.

Ancaman ganda terhadap Homs yang strategis dan ibu kotanya, Damaskus, kini menimbulkan ancaman nyata terhadap pemerintahan Assad yang telah berlangsung selama beberapa dekade di Suriah dan pengaruh berkelanjutan dari pendukung utama Assad di wilayah tersebut, Iran.

Sumber-sumber dari penduduk Homs, tentara, dan pemberontak mengatakan pemberontak telah menembus pertahanan pemerintah dari utara dan timur kota. Seorang komandan pemberontak mengatakan mereka telah menguasai sebuah kamp tentara dan desa-desa di luar kota.

Televisi pemerintah melaporkan bahwa para pemberontak belum memasuki Homs. Namun, media pemerintah memberitakan kelompok pemberontakberada di pinggiran kota, di mana militer menyerang mereka dengan artileri dan drone.

Pemberontak telah menguasai hampir seluruh wilayah barat daya dalam waktu 24 jam, dan mereka telah maju hingga 30 kilometer dari Damaskus ketika pasukan pemerintah mundur, kata pemberontak.

Menggarisbawahi kemungkinan terjadinya pemberontakan di ibu kota, pengunjuk rasa turun ke jalan di beberapa kota-kota di pinggiran Damaskus, merobek poster Assad dan merobohkan patung ayahnya, mantan Presiden Hafez al-Assad. Tindakan para demonstran itu tidak mendapat perlawanan baik dari tentara maupun polisi. Sejumlah tentara yang telah berganti pakaian sipil dan melakukan desersi, bahkan bergabung dengan para demonstran, kata warga.

Namun, kantor berita negara melaporkan bahwa Assad masih berada di Damaskus, dan militer mengatakan mereka memperkuat wilayah di sekitar ibu kota dan wilayah selatan.

Dikutip dari VOA, oeristiwa-peristiwa yang terjadi dengan demikian cepat telah mengejutkan negara-negara Arab dan meningkatkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: