Menko Perekonomian Ungkap Langkah Pemerintah Jawab Tantangan Ekonomi Global
BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan strategi pemerintah dalam menjawab tantangan ekonomi global dalam forum Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025.
Menko Airlangga menggarisbawahi fokus utama Pemerintah saat ini antara lain memperkuat fundamental ekonomi domestik melalui pengelolaan inflasi, mendorong konsumsi, serta meningkatkan investasi. Sektor manufaktur menjadi salah satu andalan yang akan terus didorong Pemerintah.
Tantangannya adalah dengan investasi sebesar 30%, kemudian dengan ICOR yang sekitar 6,5% maka pertumbuhan kita memang sekitar 5%. Tetapi kalau produktivitas kita bisa tingkatkan, kemudian juga kalau kita terus melakukan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi antara basis infrastruktur dan daerah produksi, tentu kita bisa menekan ICOR lebih ke bawah. Apalagi kalau ICOR kita bisa sampai kembali ke 4 dengan investasi 32%, maka angka 8% itu bisa dicapai,” tuturnya.
“Itu adalah upaya pemerintah agar seluruh infrastruktur yang terbangun terkoneksi dengan sarana produksi. Baik pelabuhan, pelabuhan udara, kemudian juga pelabuhan laut dan kawasan-kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK itu menjadi formula untuk tumbuh cepatnya ekonomi di Asia-Pasifik,” katanya.
Pemerintah melakukan transformasi ekonomi melalui optimalisasi KEK dengan realisasi investasi mencapai Rp 242,5 triliun, di mana 24 KEK telah dikembangkan untuk mempercepat hilirisasi dan industrialisasi.
KEK Gresik misalnya, akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 60 ton emas. KEK menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan inklusif.
Menko Airlangga juga menyoroti sektor pariwisata sebagai pilar penting dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif.
Penurunan tarif tiket domestik sebesar 10% dan rencana mengembalikan penerbangan langsung ke destinasi utama seperti tanjung kelayang di Bangka Belitung, Labuan Bajo, dan Mandalika diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.
Kemudian, sebagai bagian dari komitmen yang kuat untuk melakukan transisi energi dan mewujudkan energi bersih, Pemerintah mempercepat adopsi energi terbarukan di antaranya melalui mandatory B35 yang akan di-upgrade ke B40 tahun depan, serta pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Indonesia terus berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 30 juta ton CO2 per tahun, yang tentu selaras dengan target global.
Indonesia juga terus memperluas jaringan kerjasama internasional melalui partisipasi aktif di berbagai forum kerja sama Internasional seperti G20, APEC, ASEAN, IPEF, CPTPP, OECD dan BRICS.
Keberhasilan diplomasi ekonomi akan mencerminkan posisi strategis Indonesia dalam ekonomi global.
Menko Airlangga juga menekankan seluruh upaya pemerintah tersebut bertujuan menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Dengan target pertumbuhan 8% di masa mendatang, pemerintah optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia pada 2045.
“Tentu optimisme dan dukungan media ini menjadi penting, karena dari berbagai prioritas Bapak Presiden melalui Asta Cita, kita lihat bahwa secara singkat ketahanan energi, ketahanan pangan, itu menjadi program utama, ditambah makanan bergizi. Ini sudah menjadi global agenda, dan dirasa apa yang dilakukan Pemerintah ini sudah tepat. Ini merupakan investasi SDM Indonesia ke depan,” tandasnya.
6 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 11 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu