Pekerjaan dan Potensi Alzaimer

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 20 Desember 2024 | 08:30 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Para peneliti dalam studi baru mengungkapkan kaitan pekerjaan-pekerjaan tertentu dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat alzheimer, penyakit yang melemahkan daya ingat.

Menurut hasil studi dilansir dari Antara, Kamis (19/12/2024), orang-orang dengan pekerjaan yang membutuhkan navigasi konstan seperti mengemudikan taksi dan ambulans memiliki risiko lebih rendah meninggal karena alzheimer.

Dalam studi yang hasilnya dipublikasikan di BMJ itu, para peneliti memeriksa hampir sembilan juta orang dalam 443 profesi yang meninggal antara tahun 2020 dan 2022 untuk memahami efek perlindungan dari pekerjaan tertentu terhadap alzheimer.

Dari kelompok studi ini, ada sekitar 3,88 persen atau 348.000 orang yang meninggal karena penyakit alzheimer.

Namun, para peneliti mencatat hanya ada 1,03 persen pengemudi taksi dan 0,74 persen pengemudi ambulans yang meninggal akibat penyakit tersebut.

Salah satu kemungkinan penjelasan dari temuan ini adalah bahwa pekerjaan seperti mengemudi memerlukan pemikiran spasial dan navigasi secara real-time. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada otak, khususnya di area seperti hipokampus, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit alzheimer.

Namun, para peneliti mengingatkan bahwa temuan ini berasal dari studi observasional, yang berarti mereka tidak dapat menafsirkan hubungan sebab-akibat langsung antara pekerjaan tertentu dan penurunan risiko penyakit alzheimer atau perubahan neurologis di hipokampus.

"Kami melihat temuan ini bukan sebagai sesuatu yang konklusif, tetapi sebagai pembangkit hipotesis," kata mereka.

Para peneliti menyampaikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyimpulkan secara definitif apakah kerja kognitif spasial yang diperlukan dalam pekerjaan mempengaruhi risiko kematian akibat penyakit alzheimer dan apakah aktivitas kognitif apapun punya potensi pencegahan.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: