Golkar Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 Persen hanya Menyasar Kalangan Atas
BeritaNasional.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, pemerintah sudah mengkaji mana saja masyarakat yang terdampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Sebab kenaikan PPN tersebut hanya untuk barang mewah.
"Kalau untuk barang-barang mewah rasanya, yang terkena imbasnya hanya masyarakat yang memang kaya. Kalau orang yang kaya kan memang bisalah membayar pajak PPN 12 persen dan saya lihat beberapa jenisnya itu lebih banyak yang sebenarnya tidak rutin, jadi bukan pengeluaran yang rutin yang kena PPN 12," ujar Sarmuji dikutip, Jumat (20/12/2024).
Bahan pokok tidak terdampak kenaikan PPN. Karena itu masyarakat bisa lebih tenang karena tidak seluruhnya terdampak.
"Selebihnya untuk bahan pokok tidak ada PPN, seperti dalam undang-undangnya tidak terkena PPN dan banyak lain memang dikecualikan tidak kena PPN. Jadi kita juga lebih tenang, masyarakat bisa merasa lebih tenang bahwa kenaikan PPN tidak menyasar pada mereka-mereka yang memang masih membutuhkan proteksi," kata Sarmuji.
Itu menjadi cara pemerintah agar tetap menjaga daya beli masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi tetap berjalan.
"Dengan cara itu pemerintah juga menjaga sektor konsumsi itu tetap terjaga karena sampai sekarang pertumbuhan ekonomi kita itu salah satunya mengandalkan pada sektor konsumsi," kata Sarmuji.
"Kalau PPN-nya diberlakukan ke banyak barang tentu itu akan mengganggu disposable income masyarakat secara luas. Tapi ini kan sangat selektif," imbuhnya.
6 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 22 jam yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 20 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu