Mengungkap Kasus Bullying yang Berujung Kematian Aulia Risma, Tiga Tersangka Ditangkap

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 25 Desember 2024 | 17:43 WIB
Ilustrasi tempat kejadian perkara. (Foto/Freepik)
Ilustrasi tempat kejadian perkara. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Kasus dugaan bullying dan pemerasan yang berujung pada kematian mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma, akhirnya mulai terkuak.

Saat ini, polisi telah resmi menetapkan tiga tersangka yang diduga berpengaruh dalam kematian Aulia, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi FK Undip.

"Ditkrimum Polda Jateng, setelah melakukan gelar perkara yang dihadiri oleh para penyidik Polda Jateng dan Bareskrim Polri, menetapkan tiga tersangka dalam kasus PPDS ini," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, saat dihubungi, Rabu (25/12/2024).

Artanto menjelaskan bahwa tiga tersangka tersebut adalah: pertama, seorang Kaprodi PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Undip berinisial TEN. Kedua, Kepala Staf Medis Kependidikan Prodi Anestesiologi berinisial SM, dan ketiga, senior korban di Prodi Anestesiologi Undip berinisial YZA.

"Ini inisialnya TEN (Kaprodi), SM (staf kependidikan), dan YZA (senior mahasiswa)," ungkapnya.

Namun demikian, peran detail dari ketiga tersangka masih didalami oleh penyidik guna mengungkap secara terang benderang kasus bullying yang berujung pada tewasnya Aulia.

Kasus ini berawal dari penemuan jasad Aulia Risma Lestari, seorang dokter berstatus ASN di RSUD Kardinah, Tegal, yang diduga mengakhiri hidupnya akibat tidak tahan menjadi korban perundungan atau bullying.

Aulia saat itu tengah mengikuti pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Kariadi Semarang.

Akhirnya, korban ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024, sekira pukul 23.00 WIB. Awalnya, diketahui korban meninggal karena obat pelemas otot yang disuntikkan sendiri ke tubuhnya.

Namun, kejanggalan kematian Aulia mulai muncul ketika polisi menemukan buku catatan harian (diary) korban, yang berisi keluh kesah terhadap seniornya selama mengikuti pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

Alhasil, polisi langsung mengusut kasus ini dengan menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengungkap kasus bullying yang dialami Aulia hingga membuatnya nekat mengakhiri hidupnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: