Gaya Mendidik Orang Tua: Sensing vs Intuition dalam Membentuk Karakter Anak

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:15 WIB
Ilustrasi gaya mendidik anak. (Foto/Freepik)
Ilustrasi gaya mendidik anak. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Dalam mendidik anak, gaya dan pendekatan orang tua sangat dipengaruhi oleh cara mereka melihat dunia, mengolah informasi, dan membuat keputusan. Dua di antara banyak tipe kepribadian yang berpengaruh dalam pola didik orang tua adalah "sensing" (S) dan "intuition" (N) yang diambil dari teori psikologi Carl Jung dan dikembangkan dalam tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). 

Kedua tipe ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam hal mendidik anak, baik dalam hal keputusan sehari-hari, cara berkomunikasi, maupun pemahaman mereka terhadap perkembangan anak.

1. Orang Tua Tipe Sensing (S)

Orang tua dengan preferensi Sensing cenderung lebih memperhatikan hal-hal yang konkret, praktis, dan terperinci. 

Mereka lebih suka bekerja dengan informasi yang nyata dan dapat dibuktikan serta mengandalkan pengalaman langsung untuk memahami dan menyelesaikan masalah.

Karakteristik dalam Mendidik Anak:

- Berfokus pada realitas: Orang tua dengan tipe ini lebih banyak mengajarkan anak melalui pengalaman langsung dan situasi yang nyata. Mereka akan lebih banyak memberi instruksi praktis, memberikan contoh nyata, dan menghindari spekulasi atau teori.

- Struktur yang jelas: Mereka cenderung menyukai rutinitas dan disiplin yang jelas. Misalnya, mereka mungkin lebih suka membuat jadwal tetap untuk kegiatan anak, sehingga anak merasa aman dan tahu apa yang diharapkan.

- Pragmatis dan detail-oriented: Orang tua Sensing cenderung memberikan penjelasan yang terperinci dan praktis. Ketika anak menghadapi masalah, mereka lebih memilih solusi langsung yang dapat dipraktikkan tanpa terlalu mengkhawatirkan potensi atau kemungkinan yang lebih abstrak.

- Menghargai fakta dan data: Mereka lebih cenderung memberikan saran atau keputusan berdasarkan bukti yang nyata atau pengalaman yang sudah terbukti. Misalnya, dalam mendidik anak, mereka lebih mengandalkan teknik pengajaran yang telah terbukti efektif daripada teori yang belum teruji.

2. Orang Tua Tipe Intuition (N)

Sebaliknya, orang tua dengan preferensi intuition lebih fokus pada gambaran besar, potensi, dan kemungkinan masa depan. Mereka cenderung melihat dunia secara lebih abstrak dan berpikir dalam jangka panjang, lebih menilai pola dan ide daripada fakta-fakta konkret.

Karakteristik dalam Mendidik Anak:

- Berfokus pada kemungkinan dan masa depan: Orang tua intuition sering kali berbicara dengan anak-anak tentang potensi dan kemungkinan yang ada di masa depan. Mereka mendorong anak untuk bermimpi besar dan mengeksplorasi banyak pilihan yang ada.

- Mendorong kreativitas dan imajinasi: Tipe ini cenderung lebih terbuka untuk mengizinkan anak bereksperimen, berimajinasi, dan mencari solusi kreatif. 

Mereka tidak terlalu terikat pada aturan yang kaku, melainkan lebih percaya pada kemampuan anak untuk menemukan cara mereka sendiri.

- Fokus pada konsep dan ide besar: Orang tua intuition sering kali berusaha mengajarkan nilai-nilai dan konsep yang lebih luas kepada anak, bukan hanya keterampilan praktis. Mereka lebih banyak membicarakan ide-ide besar, filosofi, atau konsep moral daripada hal-hal yang bersifat teknis atau praktis.

- Terbuka pada perubahan: Orang tua tipe intuition lebih mungkin untuk berubah dan beradaptasi dengan cara-cara baru dalam mendidik anak. Mereka mungkin lebih terbuka terhadap metode pengajaran alternatif atau pendekatan yang lebih eksperimental daripada orang tua sensing.

Perbedaan dalam Pendekatan Pendidikan:

- Pendekatan terhadap rutinitas: Orang tua sensing lebih cenderung mengatur rutinitas yang konsisten dan terstruktur. Mereka mungkin lebih suka mendidik anak melalui metode yang sudah teruji dan terbukti berhasil, seperti memberi instruksi langsung dan memberikan tanggung jawab yang jelas. 

Sementara itu, orang tua intuition lebih fleksibel dan terbuka pada perubahan, sering kali lebih menghargai kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan tidak terlalu khawatir jika rutinitas atau struktur tersebut berubah.

- Pendidikan akademis: Orang tua sensing biasanya lebih fokus pada keterampilan praktis dan hasil yang nyata, seperti belajar matematika, membaca, atau menulis. Mereka menginginkan anak untuk memahami dan menguasai materi yang diajarkan secara langsung. 

Sebaliknya, orang tua intuition mungkin lebih tertarik pada pengembangan pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan berpikir abstrak anak, dan cenderung memberikan ruang bagi anak untuk menemukan minat dan bakatnya sendiri.

- Komunikasi: Orang tua sensing cenderung berkomunikasi dengan cara yang langsung dan konkret, menggunakan contoh atau penjelasan praktis. Mereka cenderung lebih berhati-hati dan ingin memastikan bahwa anak benar-benar memahami apa yang mereka katakan. Sementara itu, orang tua intuition lebih suka berbicara tentang ide-ide besar, kemungkinan masa depan, dan nilai-nilai. Mereka mungkin lebih menggunakan diskusi filosofis untuk mengajarkan pelajaran hidup.

Kedua tipe orang tua, baik yang sensing maupun yang intuition, memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing dalam mendidik anak. 

Orang tua sensing lebih mengutamakan struktur, kenyataan, dan hasil praktis, sementara orang tua intuition lebih menekankan pada kreativitas, potensi masa depan, dan pemikiran abstrak. 

Dalam praktiknya, orang tua dapat mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan gaya mereka, namun juga penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anak. 

Sebagai contoh, jika anak membutuhkan lebih banyak dukungan dalam memahami konsep praktis, pendekatan Sensing mungkin lebih efektif. 

Namun, jika anak cenderung memiliki pemikiran yang lebih kreatif dan filosofis, pendekatan Intuition bisa membantu mereka berkembang lebih optimal.

Dengan memahami perbedaan ini, orang tua dapat menyesuaikan gaya mendidik mereka agar lebih sesuai dengan karakteristik anak, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan secara holistik, baik secara praktis maupun ideologis.

(Red/Novita Dwiyanti)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: