Pemprov DKI Jakarta Gelar Napak Tilas Sejarah Kota Lewat Acara JeJAKi Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 30 Desember 2024 | 17:26 WIB
Ilustrasi Gedung Kesenian Jakarta. (BeritaNasional/PemprovDKI)
Ilustrasi Gedung Kesenian Jakarta. (BeritaNasional/PemprovDKI)

BeritaNasional.com -  Pemprov DKI Jakarta akan mengadakan perayaan malam tahun baru 2025 pada Selasa (31/12/2024) besok. Untuk memulai rangkaian acara tersebut, Pemprov DKI akan melakukan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah yang menjadi bagian dari peradaban kota Jakarta. Acara napak tilas ini diberi nama JeJAKi Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengatakan bahwa acara JeJAKi Jakarta akan dimulai pada pagi hari, besok.

"Tanggal 31 pagi ini juga kita laksanakan, acara ini namanya JeJAKi. Kita akan melihat kembali sejarah terkait awal mula terbentuknya Kota Jakarta. Kita mungkin akan naik sepeda mengunjungi beberapa tempat di Kota Tua," kata Teguh kepada wartawan, Senin (30/12/2024).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata, menjelaskan bahwa terdapat enam tempat bersejarah yang akan dikunjungi oleh jajaran Pemprov DKI.

"Terdapat setidaknya enam situs yang akan kita kunjungi untuk melihat kembali bagaimana Jakarta bisa berkembang hingga saat ini," kata Andhika.

Andhika menambahkan, tempat pertama yang akan dikunjungi adalah Museum Bahari. Ia menjelaskan bahwa Museum Bahari merupakan titik nol pengaturan waktu di Kota Batavia.

"(Museum Bahari) juga berfungsi sebagai titik perdagangan, tempat kapal-kapal bersandar. Selain itu, juga sebagai titik nol untuk transportasi dan pemerintahan," ujar Andhika.

Selanjutnya, jajaran Pemprov DKI akan berkunjung ke Restoran Raja Kuring, yang dulunya merupakan pergudangan di sisi barat Jakarta.

"Berikutnya adalah Jembatan Kota Intan. Di sana ditemukan situs Padrao, yang merupakan tempat prasasti asli yang ada di Museum Nasional, sementara replika prasasti tersebut ada di Museum Sejarah Jakarta. Di sini tercatat perjanjian antara Kerajaan Portugal dan Kerajaan Sunda Pajajaran, terkait dengan kebutuhan Kota Batavia atau Sunda Kelapa akan bantuan pengamanan," jelas Andhika.

"Selanjutnya, kita akan masuk ke Museum Sejarah Jakarta untuk melihat koleksi unggulan atau karya seni utama, termasuk replika situs Padrao tadi. Kemudian, kita akan melanjutkan kunjungan ke Museum Keramik, yang dulu berfungsi sebagai pusat peradilan atau Mahkamah," sambungnya.

Rombongan kemudian akan berkunjung ke Stasiun Beos atau Jakarta Kota, yang menandai dimulainya perkembangan transportasi di Jakarta. Di sini juga ditemukan barang-barang arkeologi yang ditemukan saat pembangunan jalur MRT. Akhirnya, rombongan akan kembali ke Balai Kota DKI.

"Ada yang menarik dari JeJAKi Jakarta kali ini. Pak Gubernur akan mengenakan baju pangsi, bersama dengan seluruh Kepala OPD dan Dirut BUMD, kami akan melakukan flashback dengan menggunakan sepeda onthel dan mengenakan baju pangsi yang bernuansa Jakarta tempo dulu," pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: