Minim Lahan, Pemprov DKI Tegaskan Pembangunan Hunian Vertikal Keniscayaan

Oleh: Lydia Fransisca
Jumat, 12 September 2025 | 11:12 WIB
Sejumlah mobil terjebak macet di Jalan Jenderal sudirman, Jakarta, Kamis (11/9/2025).  (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Sejumlah mobil terjebak macet di Jalan Jenderal sudirman, Jakarta, Kamis (11/9/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, menegaskan bahwa pembangunan hunian vertikal merupakan kebutuhan mendesak di Ibu Kota.

Hal itu ia sampaikan saat mewakili Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam forum Balkoters Talk bertajuk Transformasi Vertikal di Tengah Tantangan Global yang digelar di Pressroom Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

“Beliau (Pramono) menitipkan pesan penting bahwa transformasi hunian di Jakarta, khususnya hunian vertikal, adalah keniscayaan. Dengan pertumbuhan penduduk dan keterbatasan lahan, ini bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan,” ujar Chico.

Chico menyebut, kepemilikan rumah bukan satu-satunya solusi untuk masalah perumahan. Karena itu, hunian sewa harus tetap terjangkau agar masyarakat dapat mengakses tempat tinggal yang layak.

"Jangan sampai hunian vertikal justru harganya tidak jauh berbeda dengan rumah tapak,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa Jakarta kini tak hanya bersaing dengan kota-kota besar di Indonesia, tapi juga dengan kota-kota global. Karena itu, standar internasional perlu diterapkan, termasuk penyediaan hunian yang manusiawi dan terjangkau bagi seluruh warga.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ghozi Zulazmi, menekankan bahwa transformasi hunian vertikal tidak sekadar pembangunan fisik, melainkan juga mencakup pemenuhan kebutuhan papan, kelayakan hidup, dan adaptasi budaya masyarakat.

Menurutnya, pembangunan hunian vertikal adalah solusi atas keterbatasan lahan dan tingginya harga tanah di Jakarta. Namun, kesiapan masyarakat untuk beradaptasi juga perlu diperhatikan.

“Kira-kira masyarakatnya setuju enggak sih (pindah ke rumah vertikal)? Siap enggak? Nah, itu yang sering kami temui saat bertemu konstituen,” ujar Ghozi.

Ia mencontohkan kawasan Cakung, Jakarta Timur, yang sudah sangat padat dan membuat generasi muda kesulitan memiliki hunian. Rusun atau vertical housing menjadi salah satu alternatif penting, meski pola pikir masyarakat masih perlu diubah.

Politikus PKS itu juga menyoroti pentingnya kualitas dan keberlanjutan hunian, termasuk konektivitas dengan transportasi publik serta aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

"Di kota global, tidak cukup hanya membangun vertical housing. Lingkungannya harus bersih, nyaman, berkelanjutan, dan ramah disabilitas,” ucap Ghozi.

“Poin pentingnya, rusun itu bukan hanya sekadar struktur bangunan, tapi juga menyangkut manusia yang harus dibantu,” pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: