POLYTRON dan ICDEC Gelar Pelatihan Desain Chip, Siapkan Talenta Muda untuk Industri Semikonduktor Tanah Air
BeritaNasional.com - POLYTRON bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) berhasil menyelenggarakan pelatihan desain chip batch pertama yang diadakan di Kudus dari Oktober hingga Desember 2024.
Inisiatif penting ini bertujuan untuk mencetak talenta ahli di bidang desain chip yang dapat mendukung perkembangan industri semikonduktor di Indonesia.
Program pelatihan ini diikuti oleh 50 mahasiswa terpilih dari 333 peserta yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, dengan tujuan memberikan keterampilan dan pengetahuan terbaru yang sesuai dengan kebutuhan pasar global.
Chief Operating Officer POLYTRON, Roberto Setiabudi Hartono, menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pengembangan talenta muda di bidang desain chip melalui kolaborasi berbagai universitas di Indonesia.
“Kami bangga dapat berpartisipasi dalam menghasilkan desain siap pakai melalui kerja keras para peserta yang dibimbing oleh para mentor dari universitas terbaik di Indonesia,” kata Roberto, dikutip dalam keterangannya, Rabu (8/1/2025).
Laporan Korn Ferry memprediksi Indonesia akan kekurangan sekitar 18 juta tenaga kerja terampil pada 2030, dengan sektor manufaktur yang diprediksi menjadi yang paling terdampak.
Menyikapi hal ini, program pelatihan ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut, sembari memanfaatkan potensi bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030.
ICDEC sendiri merupakan organisasi nirlaba yang didirikan oleh POLYTRON dan 16 universitas di Indonesia untuk memajukan sumber daya manusia dan teknologi dalam bidang Rangkaian Terintegrasi (Integrated Circuits).
Kolaborasi Internasional untuk Meningkatkan Kualitas Pelatihan
Pelatihan ini juga didukung oleh berbagai mitra global, seperti IMEC Belgia, Cadence Asia Pasifik, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Urusan Komersial.
Program pelatihan ini juga melibatkan kementerian terkait, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Selama 900 jam pelatihan yang setara dengan 20 SKS (Satuan Kredit Semester), peserta dibekali dengan pengetahuan teori dasar dan praktik langsung menggunakan perangkat lunak Cadence dan perangkat keras FPGA board.
Tak hanya itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mendapat bimbingan dari para ahli serta informasi terbaru mengenai perkembangan industri semikonduktor.
Penutupan Program Pelatihan dan Apresiasi dari Pemerintah
Pada acara penutupan pelatihan yang berlangsung pada 24 Desember 2024, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Dr. Fauzan Adziman, memberikan apresiasi atas suksesnya inisiatif pelatihan ini.
“Program ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. Dengan terpenuhinya talenta desain chip di Indonesia, kita dapat bertransformasi menjadi produsen, bukan hanya konsumen. Hal ini sangat relevan mengingat perkembangan industri mobil listrik yang membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar,” ujarnya.
Selama acara penutupan, perwakilan peserta mempresentasikan hasil kerja mereka yang mencakup berbagai materi, antara lain dasar semikonduktor, desain ASIC/FPGA, desain VLSI untuk IC analog dan digital, serta proyek akhir berupa desain prosesor ANN.
Muhammad Aiman Syawal, mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Hasanuddin yang juga merupakan peserta pelatihan, mengungkapkan manfaat besar yang diperolehnya dari program ini.
“Pelatihan ini tidak hanya memperkaya keterampilan teknis saya, tetapi juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan teman-teman dari universitas lain, memperkaya perspektif saya. Saya berharap POLYTRON dapat terus mengadakan program pelatihan seperti ini untuk memupuk talenta Indonesia yang inovatif,” ujarnya.
Sementara itu Business Development Specialist POLYTRON, Jeogianto, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045, dengan pembangunan sumber daya manusia sebagai salah satu pilar utama.
“Kami bekerja sama dengan ICDEC untuk memastikan pengembangan talenta muda untuk industri semikonduktor di Indonesia. POLYTRON berharap dapat melibatkan lebih banyak mitra, baik nasional maupun internasional, untuk melanjutkan pengembangan pendidikan desain chip di Indonesia,” jelas Jeogianto.
7 bulan yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu