Perbedaan Virus HMPV dan COVID-19, Mulai dari Penyebaran hingga Tingkat Penularannya
BeritaNasional.com - Pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar. Namun, seiring berjalannya waktu, virus lain juga mulai menjadi perhatian.
Salah satunya adalah Human Metapneumovirus (HMPV), yang meskipun tidak sepopuler COVID-19, tetap berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada kelompok rentan.
Lantas, apa saja perbedaan antara COVID-19 dan virus HMPV? Berikut penjelasan lengkapnya"
1. Penyebabnya Virus yang Berbeda
COVID-19 : COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, jenis virus corona yang pertama kali terdeteksi pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China. Virus ini menyebar melalui droplet yang dikeluarkan saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
HMPV: Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus yang termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan, mirip dengan virus flu. HMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001 dan lebih sering menyebabkan infeksi pernapasan pada anak-anak, orang dewasa dengan sistem imun lemah, dan orang tua. n
2. Gejala yang Dirasakan
COVID-19 : Gejala COVID-19 bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat mencakup demam, batuk kering, sesak napas, kehilangan indra penciuman dan rasa, kelelahan, serta nyeri otot. Pada kasus yang lebih serius, COVID-19 dapat menyebabkan pneumonia dan kerusakan paru-paru yang memerlukan perawatan intensif.
HMPV : Gejala HMPV mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas lainnya, termasuk batuk, pilek, demam, sesak napas, dan kelelahan. Pada kasus yang lebih berat, terutama pada bayi atau lansia, infeksi HMPV dapat menyebabkan bronchiolitis atau pneumonia.
3. Tingkat Penularan
COVID-19 : SARS-CoV-2 memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan dapat menyebar melalui kontak langsung, udara, dan permukaan yang terkontaminasi. Variannya yang bermutasi (seperti Delta, Omicron) meningkatkan potensi penyebaran virus ini.
HMPV : Penularan HMPV juga terjadi melalui tetesan udara dari batuk atau bersin, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Namun, tingkat penularan HMPV cenderung lebih rendah dibandingkan COVID-19 dan biasanya terjadi pada musim tertentu, terutama musim flu.
4. Penanganan dan Pengobatan
COVID-19 : Pengobatan COVID-19 sangat bergantung pada tingkat keparahan infeksi. Beberapa obat antiviral, terapi oksigen, serta vaksinasi (seperti vaksin mRNA) telah terbukti efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19. Pemberian vaksin global telah membantu menurunkan tingkat kematian akibat COVID-19 secara signifikan.
HMPV : Tidak ada pengobatan khusus atau vaksin untuk HMPV saat ini. Terapi umumnya fokus pada meredakan gejala, seperti menggunakan obat penurun demam, cairan, dan oksigen untuk pasien dengan kesulitan bernapas. Kebanyakan orang yang terinfeksi HMPV dapat sembuh dengan perawatan suportif.
5. Kelompok Rentan
COVID-19 : Kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 termasuk orang tua, penderita penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan mereka dengan gangguan kekebalan tubuh.
HMPV : HMPV cenderung lebih berbahaya bagi bayi, anak-anak di bawah usia lima tahun, orang tua, serta orang yang memiliki gangguan sistem imun. Infeksi pada kelompok ini bisa lebih parah dan membutuhkan perawatan medis lebih intensif.
6. Pencegahan
COVID-19 : Pencegahan COVID-19 melibatkan langkah-langkah seperti vaksinasi, mengenakan masker, menjaga jarak fisik, dan sering mencuci tangan. Upaya ini terbukti efektif dalam menurunkan angka penularan.
HMPV : Pencegahan HMPV mirip dengan pencegahan infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, serta menutup mulut saat batuk atau bersin.
7. Waktu Penyakit
COVID-19 : Masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 2 hingga 14 hari, dengan gejala muncul dalam 4-5 hari setelah terpapar. Pada beberapa kasus, infeksi dapat berlangsung lama (long COVID) bahkan setelah sembuh.
HMPV : Masa inkubasi HMPV lebih singkat, umumnya 3-6 hari. Gejala biasanya muncul dalam waktu singkat setelah terinfeksi, dan kebanyakan pasien pulih dalam beberapa minggu tanpa komplikasi serius.
COVID-19 dan HMPV memang memiliki beberapa kesamaan, terutama karena keduanya menyerang saluran pernapasan, tetapi mereka disebabkan oleh virus yang berbeda dan memiliki pola penularan serta dampak yang berbeda pula.
Meskipun COVID-19 lebih banyak mendapat perhatian global karena dampaknya yang lebih besar, HMPV tetap perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan. Pencegahan, diagnosis dini, dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh kedua virus ini.
Red/Novita Dwiyanti
7 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu