2025 Titik Kritis Terwujudnya Indonesia Emas 2045

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Sabtu, 11 Januari 2025 | 16:07 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (Foto/Kemenaker)
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (Foto/Kemenaker)

BeritaNasional.com -  Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut Semester I 2025 merupakan titik kritis penentuan kepastian tercapainya Indonesia Emas 2045.

"Titik kritis apakah capaian 2045 Indonesia Emas itu akan tercapai atau tidak, persimpangan jalannya itu ada di 2025 ini," ujarnya dilansir Antara, Sabtu (11/1/2025).

Hal tersebut disampaikan pada silaturahmi dan dialog nasional alumni Universitas Andalas (Unad) bertajuk Penguatan Aspek Ketenagakerjaan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional.

Pada kesempatan itu ia menekankan dua alasan kuat kepastian terwujud tidaknya Indonesia Emas 2045. Pertama, keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan kedua kondisi ekonomi dunia yang dalam posisi tidak baik-baik saja

"Ada kontraksi ekonomi dan ketidakpastian geopolitik internasional," kata Menaker.

Oleh sebab itu apabila Indonesia mampu melewati 2025 dengan menjalankan sejumlah agenda strategis Presiden Prabowo dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi pada 2026, 2027, dan seterusnya, diprediksi tumbuh hingga 8%. 

Ia juga memaparkan sejumlah target Presiden Prabowo di bidang ekonomi yang menjadi sektor prioritas. Pertama, swasembada pangan yang diarahkan pada pembangunan atau penciptaan ketahanan pangan, terutama padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu. 

Di sektor ketahanan energi, kata dia, Presiden menginginkan Indonesia menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bio avtur dari kelapa sawit, termasuk menggarap potensi panas bumi.

Berikutnya, pemerintah akan menguatkan sektor hilirisasi dan industrialisasi dengan melanjutkan hilirisasi nikel serta menambah hilirisasi bauksit, tembaga, timah, produk agro hingga produk maritim.

Terakhir pada bidang pariwisata, Indonesia menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 14,6 hingga 16 juta kunjungan. Sementara pergerakan wisatawan domestik ditargetkan pada angka 1,08 miliar.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: