Hasil Klarifikasi Sopir Taksi: Tak Ada Kalimat Arogan dari Petugas Patwal RI 36
BeritaNasional.com - Ditlantas Polda Metro Jaya telah meminta klarifikasi keterangan dari pengemudi taksi Silver Bird yang ditunjuk-tunjuk Brigadir DK, anggota patroli dan pengawal (patwal) mobil RI 36 yang bersikap dikira bersikap arogan.
“Sudah, hasil klarifikasi saudara IK pengemudi taksi,” ucap Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, Selasa, (14/1/2025).
Argo menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan klarifikasi, sopir taksi mengakui tidak ada ucapan arogan yang dikeluarkan oleh patwal dalam peristiwa kemacetan yang terjadi sebagaimana video viral.
Dilanjutkan Argo, kata sopir taksi, gestur tunjuk-tunjuk patwal yang terekam kamera. Ternyata hanya meminta untuk maju dan jangan berhenti di tengah jalan yang sedang dalam kondisi macet.
“Bahwa tidak ada ucapan anggota yang arogan. Hanya isyarat tangan untuk segera maju karena saat itu posisi kendaraan berhenti di tengah,” kata dia.
Hal ini sejalan dengan klarifikasi yang didapat berdasarkan keterangan anggota Patwal yang merupakan personil Ditlantas Polda Metro Jaya, Brigadir DK yang mengakui kalau di dalam video adalah dirinya ketika sedang melakukan pengawalan.
“Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi anggota adalah, pada saat itu hari Rabu, tanggal 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada Truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah,” kata Argo.
Akibatnya terjadi kemacetan di jalan tersebut, namun pada waktu bersamaan terdapat kendaraan Toyota Alphard dari penyedia jasa layanan transportasi Taxi Silver Bird hendak menghindar ke kanan jalan.
“Namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” katanya.
Alhasil, karena hampir terjadi senggolan antara Taxi Alphard dan pengemudi dari mobil Suzuki Ertiga pun sempat terjadi perdebatan. Pada waktu itulah, Anggota Patwal yang aksinya viral berinisiasi melerai perdebatan keduanya.
Sebab perdebatan keduanya di tengah jalan berpotensi membuat kemacetan semakin parah. Pada saat itulah, terekam maksud untuk melerai, aksi dari Patwal malah terlihat arogan ketika meminta Sopir Taxi Alphard untuk jalan.
“Berpotensi menimbulkan kemacetan. Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Argo, pihaknya akan mencari sopir Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari Patwal viral dianggap tidak sopan atau arogan.
“Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tuturnya.
Mobil Rafi Ahmad
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad mengakui mobil nopol RI 36 adalah miliknya. Mobil itu menjadi viral setelah aksi dari satuan polisi lalu lintas (Polantas) yang mengawal kendaraan berperilaku arogan.
“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan,” kata Rafi dalam keteranganya diterima, Sabtu (11/1/2025).
Kendati demikian, Rafi mengatakan saat kejadian viral itu mobil dalam keadaan tanpa penumpang. Sebab, sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya yang kala itu sudah menunggu setelah agenda rapat.
“Namun pada saat kejadian. Saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata dia.
7 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
EKBIS | 18 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu