Komisi I DPR Akan Rapat dengan Kemenlu Bahas Penembakan 5 PMI di Malaysia

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 30 Januari 2025 | 19:20 WIB
Budi Djiwandono (Foto/Instagram Budi Djiwandono)
Budi Djiwandono (Foto/Instagram Budi Djiwandono)

BeritaNasional.com - Komisi I DPR akan menggelar rapat kerja dengan Kementerian Luar Negeri pada pekan depan. Salah satu yang akan dibahas adalah mengenai kasus penembakan lima pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

"Memang dalam masa sidang yang baru ini, jadwal yang telah disepakati dan akan dijalankan adalah rapat kerja bersama mitra kerja termasuk Kementerian Luar Negeri. Saya rasa ini akan menjadi salah satu isu yang akan kita bahas," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Budisatrio Djiwandono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Komisi I terus memantau dari dekat kasus penembakan PMI ini. Di satu sisi, Komisi I memberikan kesempatan pada pemangku kepentingan untuk menangani insiden tersebut.

"Kami sekarang sedang memberikan saya rasa kesempatan bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan kerja-kerjanya. Kementerian Luar Negeri juga sudah memberikan statement dan nota diplomatik. Kita akan tunggu hasilnya," ujar Budi.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan terkait kasus penembakan dialami lima WNI pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Di mana 1 korban tewas dilaporkan akan segera dipulangkan ke kampung halamannya.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengungkapkan, korban berinisial B asal Provinsi Riau yang akan segera dipulangkan setelah proses proses autopsi di Malaysia selesai.

“KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau. Dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi,” kata Judha dalam keteranganya, Selasa (28/1/2025).

Selama proses pemulangan, kata Judha, seluruhnya akan disiapkan oleh pihak KBRI di Malaysia. Sampai akhirnya B nantinya bisa dipulangkan untuk dilakukan proses pemakaman.

“KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal,” ujarnya.

Sedangkan untuk 4 WNI luka, Judha mengatakan dari KBRI telah mendapat informasi kalau mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit. Dengan kondisi yang semakin baik dan stabil. 

“KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang (29/1),” imbuhnya.

Adapun dari insiden ini total lima WNI selaku PMI pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat menjadi korban penembakan APMM saat berpatroli di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: