Selasa, 11 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
04:30
Subuh
04:40
Zuhur
12:03
Ashar
15:09
Magrib
18:07
Isya
19:17

Demi Keamanan, Ratusan Perusahaan Dunia Blokir Chatbot AI DeepSeek

Oleh: Tarmizi Hamdi
Minggu, 02 Februari 2025 | 21:00 WIB
DeepSeek menjadi sorotan dunia setelah diklaim mampu menyaingi ChatGPT buatan OpenAI. (Foto/Tangkapan Layar/deepseek.com)
DeepSeek menjadi sorotan dunia setelah diklaim mampu menyaingi ChatGPT buatan OpenAI. (Foto/Tangkapan Layar/deepseek.com)

BeritaNasional.com - Ratusan perusahaan di berbagai negara kini melarang karyawannya menggunakan chatbot kecerdasan buatan (AI) buatan perusahaan China, DeepSeek, karena kekhawatiran terhadap keamanan data.

Menurut laporan Financial Post pada Kamis (30/1), Chief Technology Officer Armis Inc., Nadir Izrael, mengungkapkan bahwa ratusan perusahaan—terutama yang memiliki keterkaitan dengan pemerintah—telah memblokir akses ke DeepSeek. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi kebocoran data yang dapat diakses oleh pemerintah China.

Nadir menjelaskan bahwa 70 persen klien Armis telah mengajukan pemblokiran akses ke chatbot tersebut.

“Ancaman terbesar adalah kemungkinan data yang diproses oleh model AI bocor ke pemerintah China. Tidak ada jaminan ke mana informasi Anda akan pergi,” ujar Nadir Izrael.

Kekhawatiran serupa juga disampaikan oleh Netskope Inc., penyedia layanan keamanan siber yang membantu perusahaan membatasi akses karyawan ke situs web tertentu. Sebanyak 52 persen klien Netskope juga telah mengajukan pemblokiran DeepSeek.

Popularitas vs. Risiko Keamanan
Meskipun tengah menjadi salah satu aplikasi paling populer dan menduduki peringkat teratas di App Store dan Play Store, DeepSeek mendapat sorotan terkait isu keamanan. Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa data pengguna yang dikumpulkan dan disimpan di server yang berlokasi di China berisiko bocor ke pemerintah negara tersebut.

DeepSeek sendiri dikembangkan sebagai alternatif ChatGPT dan didukung oleh model AI V3 buatan China. Chatbot ini memungkinkan pengguna untuk menganalisis dokumen, menjawab pertanyaan, serta mengakses informasi dari internet. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan fitur unggah berkas serta sinkronisasi riwayat percakapan di berbagai perangkat.

Meski saat ini berada di puncak popularitas, DeepSeek masih harus mencapai 300 juta pengguna mingguan untuk dapat menyaingi ChatGPT buatan OpenAI dalam persaingan jangka panjang di pasar chatbot AI.

Dalam beberapa hari terakhir, DeepSeek mendapat banyak perhatian dari berbagai industri. Beberapa startup, termasuk Perplexity dan Gloo—perusahaan yang didirikan oleh mantan CEO Intel, Pat Gelsinger—telah mulai mengintegrasikan chatbot ini ke dalam sistem mereka.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: