Hari Membaca Nyaring Sedunia: Sejarah, Manfaat, hingga Cara Merayakan

BeritaNasional.com - Membaca nyaring merupakan salah satu cara untuk mewujudkan hak dasar manusia dalam berliterasi.

Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa, memperluas wawasan, serta membangun rasa percaya diri.

Sejarah Hari Membaca Nyaring Sedunia

Hari Membaca Nyaring Sedunia (World Read Aloud Day) diperingati setiap tahun pada hari Rabu di tanggal 5 Februari. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca nyaring bagi anak-anak, keluarga, dan masyarakat luas.

Selain itu, hari ini juga dimaksudkan untuk mendorong literasi serta memperluas kesempatan belajar bagi semua orang di seluruh dunia.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk membaca buku dengan suara lantang dan melibatkan pendengar dalam sesi membaca bersama.

Diharapkan, hal ini dapat menumbuhkan kecintaan terhadap membaca serta mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan dan literasi.

Manfaat Membaca Nyaring

1. Memperkenalkan dan memahami kosakata baru.

2. Mengembangkan keterampilan berbahasa.

3. Melatih kelancaran dalam mengeja serta mengucapkan kata-kata.

4. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan yang diperlukan dalam membaca.

5. Menumbuhkan minat serta kebiasaan membaca.

Cara Merayakan Hari Membaca Nyaring Sedunia.

1. Setiap orang dapat berpartisipasi dalam peringatan ini dengan cara sederhana, seperti:

2. Membaca nyaring untuk anak-anak, teman, atau keluarga.

3. Mengadakan sesi membaca bersama di sekolah atau komunitas.

4. Berbagi pengalaman membaca nyaring melalui media sosial untuk menginspirasi orang lain.

5. Mendukung kampanye literasi dengan menyumbangkan buku atau membacakan cerita di tempat-tempat yang membutuhkan.

Dengan memperingati Hari Membaca Nyaring Sedunia, kita dapat berkontribusi dalam membangun budaya literasi yang lebih kuat dan memberikan kesempatan belajar yang lebih luas bagi semua orang.

Mari bersama-sama menumbuhkan kecintaan terhadap membaca dan berbagi ilmu melalui suara!

(Muhammad Dzaki Ramadhan)