Bahlil Blak-blakan Ungkap Alasan Larang Pengecer Jual Elpiji 3 Kg

Oleh: Ahda Bayhaqi
Sabtu, 08 Februari 2025 | 12:35 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (BeritaNasional/Elvis).

BeritaNasional.com - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap, aturan baru penyaluran gas Elpiji 3 Kilogram karena mengikuti perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan subsidi tepat sasaran di masyarakat.

Sebab, Bahlil mengungkap bahwa ada masalah ketika Elpiji 3 Kilogram disalurkan dari pangkalan ke pengecer. Dari sini, gas subsidi tersebut dinaikkan harga melebihi harga eceran sampai isu dioplos. Sehingga aturan baru yang dibuatnya melarang pengecer menjual gas Elpiji 3 Kilogram.

Ketua Umum Golkar ini menggunakan diksi bahasa ambon abuleke atau tukang tipu di tahap gas subsidi berada di pengecer untuk diedarkan ke masyarakat.

"Tetapi dari pangkalan ke pengecer yang sekarang kita ubah menjadi sub pangkalan, ini nggak bisa kita ikuti. Ah, abuleke-nya itu terjadi di sini. Ini abulekenya ini terjadi di sini, Bapak-Ibu semua," ujar Bahlil saat pembukaan Rakernas Golkar 2025 di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2/2025).

Pemerintah tidak bisa memantau penyaluran gas subsidi sampai ke pengecer. Pemerintah hanya bisa menjangkau hingga gas Elpiji itu berada di agen atau pangkalan.

Karena itu, aturan baru tersebut dibuat Bahlil untuk menertibkan permainan gas subsidi di tingkat pengecer.

"Makanya saya menertibkan abuleke-abuleke ini. Semua harus tertib dengan memakai aplikasi. Tujuannya apa? Agar memastikan apa yang menjadi hak-hak rakyat di tingkat bawah itu kita lakukan," ujarnya.

Namun, Bahlil mengakui aturan barunya tidak sempurna hingga terjadi masalah kelangkaan. Ia pun menyampaikan permintaan maaf.

"Kemarin ada sedikit yang kurang pas menurut saya dan saya sudah minta maaf kepada rakyat adalah sub sub pangkalan ini, pengecer ini tiba-tiba kita stop. Ini yang kemudian sekarang kita ubah bertahap kita lakukan penataan agar tetap mereka bisa berjalan dan sekarang mereka sudah bisa berjalan," pungkasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: