Kemenag Luncurkan Program Membumikan Al-Qur’an di Nusantara Selama Ramadan 2025

BeritaNasional.com - Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Kementerian Agama meluncurkan program unggulan bertajuk “Membumikan Al-Qur’an di Nusantara” selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M.
Program ini menghadirkan terjemahan Al-Qur’an dalam 30 bahasa daerah di Indonesia sebagai langkah untuk mendekatkan pesan ilahi kepada masyarakat di berbagai wilayah Nusantara.
Kepala BMBPSDM Muhammad Ali Ramdhani menegaskan program ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam memperluas akses pemahaman Al-Qur’an bagi masyarakat.
“Harapan kami, program ini tidak hanya membantu umat memahami Al-Qur’an dalam bahasa daerahnya, tetapi juga menggali kearifan lokal serta membangun kebanggaan nasional. Ramadan adalah momentum yang tepat untuk semakin mendekatkan diri kepada Al-Qur’an,” ujarnya di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya untuk memperkuat moderasi beragama dan meningkatkan literasi keagamaan. Ke depan, penerjemahan Al-Qur’an ke berbagai bahasa daerah akan terus diperluas agar semakin banyak masyarakat yang dapat memahami makna Al-Qur’an dalam konteks budaya mereka sendiri.
“Dengan begitu, semangat membumikan pesan langit benar-benar hadir dalam wajah Nusantara,” tuturnya.
Terjemahan Al-Qur’an dalam 30 Bahasa Daerah
Sekretaris BMBPSDM, Ahmad Zainul Hamdi, menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk memastikan makna Al-Qur’an dapat tersampaikan dengan lebih baik kepada umat Muslim yang kurang familiar dengan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.
Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan BMBPSDM bertanggung jawab atas produksi program ini yang dikemas dalam bentuk video berdurasi tiga menit. Setiap video menampilkan pembacaan ayat Al-Qur’an oleh seorang qariah, disertai dengan saritilawah dalam bahasa daerah setempat.
“Setiap hari selama Ramadan, kami akan menayangkan satu terjemahan dalam bahasa daerah yang berbeda. Harapannya, umat Islam dari berbagai suku dapat lebih mudah memahami kandungan Al-Qur’an dalam bahasa ibu mereka,” ungkapnya.
Adapun 30 bahasa daerah yang digunakan dalam program ini meliputi Gorontalo, Jawa Banyumasan, Sunda, Dayak Kayanatn, Bali, Bugis, Minang, Melayu Ambon, Melayu Palembang, Melayu Jambi, Betawi, Dayak Ngaju, Toraja, Gayo, Ternate, Madura, Aceh, Makassar, Kaili, Bolaang Mongondow, Mandar, Using Banyuwangi, Banjar, Tolaki, Bima, Cirebon, Batak Angkola, Sasak Lombok, Melayu, dan Kupang.
Dibacakan oleh Penutur Asli untuk Menjaga Keaslian Logat
Dalam proses produksi, BMBPSDM memastikan bahwa saritilawah diisi oleh penutur asli dari setiap daerah guna menjaga keaslian dialek dan logat.
“Dengan demikian, nuansa kebatinan serta budaya lokal tetap terjaga, sehingga pesan Al-Qur’an dapat lebih mengena dan menyentuh hati masyarakat setempat,” jelasnya.
Program “Membumikan Al-Qur’an di Nusantara” akan mulai tayang pada hari pertama Ramadan melalui berbagai platform media sosial resmi BMBPSDM, termasuk Instagram @balitbangdiklat, TikTok Balitbang Diklat, Facebook Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, serta YouTube @Balitbangdiklat.
Selain program ini, BMBPSDM juga menghadirkan Kuliah Tiga Menit (Kultim) yang berisi tausiyah singkat berdurasi tiga menit dari pejabat dan pegawai BMBPSDM. “Kultim ini juga akan tayang setiap hari di kanal media sosial yang sama,” tandasnya.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu