Selasa, 04 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Amerika Belum Jalin Komunikasi Kembali dengan Ukraina

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 03 Maret 2025 | 23:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berdebat sengit di Gedung Putih (BeritaNasional/tangkapan layar)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berdebat sengit di Gedung Putih (BeritaNasional/tangkapan layar)

BeritaNasional.com -  Sekretaris Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengatakan belum menjalin komunikasi kembali dengan siapa pun pejabat Ukraina, setelah terjadi kekacauan di Gedung Putih antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Sekarang pertanyaannya adalah bisakah kita membawa mereka ke meja perundingan? Itu tujuan kami. Jangan lakukan apa pun yang bisa mengganggu itu. Dan sayangnya, itu yang dilakukan Zelenskyy," kata Menlu dilansir Antara, Senin (3/3/2025).

Setelah keributan antara kepala negara ini, Amerika Serikat menilai tindakan Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih merupakan upaya mengacaukan rencana penyelesaian konflik di Ukraina oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.


"Saya belum melakukan kontak dengannya sejak Jumat. Tapi kami sering melakukan kontak dengannya. Saya sudah berbicara dengan menteri luar negeri Ukraina beberapa kali, namun sejak itu tidak lagi," ungkapnya


Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlibat dalam pedebatan sengit di Oval Office, Gedung Putih, Washington, D.C, Jumat (28/2/2025) waktu setempat.

Dilansir dari Theguardian, Sabtu (1/3/2/2025), pertemuan ini ditandai dengan pertukaran kata-kata tajam. Trump menuduh Zelenskyy tidak menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan AS sebelumnya dan memperingatkannya agar tidak mempertaruhkan "Perang Dunia Ketiga". 

Trump memeringatkan Zelenskyy bahwa ia "berjudi dengan perang dunia ketiga" dan menyuruhnya untuk kembali "ketika ia siap untuk perdamaian".

Insiden ini memicu berbagai reaksi internasional. Para pemimpin Eropa, termasuk Kanselir Jerman dan Presiden Prancis, menyatakan dukungan mereka kepada Zelenskyy dan menegaskan komitmen mereka terhadap kedaulatan Ukraina. 

Pertemuan antara Trump, wakil presiden JD Vance, dan Zelenskyy seharusnya dilanjutkan secara tertutup, tetapi dipersingkat setelah bentrokan terbuka, dengan Zelenskyy meninggalkan Gedung Putih lebih awal. 

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio meminta Zelenskyy untuk meminta maaf setelah pertemuan Trump, sambil mempertanyakan apakah pemimpin Ukraina itu benar-benar menginginkan kesepakatan damai.

“Zelenskyy harus "meminta maaf karena mengubah hal ini menjadi kegagalan baginya", kata Rubio kepada outlet berita tersebut. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: