Sabtu, 15 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Fakta Merger XL Axiata dan Smartfren Terbaru: 25 Maret Bakal Ada RUPSLB

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 14 Maret 2025 | 23:06 WIB
Ilustrasi merger. (Foto/Freepik)
Ilustrasi merger. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telcom (SmartTel) telah resmi menggabungkan kekuatan mereka untuk membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).

Merger ini bernilai lebih dari IDR 104 triliun (sekitar USD 6,5 miliar) dan bertujuan untuk memperkuat sektor telekomunikasi Indonesia, mendorong inovasi, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas jangkauan konektivitas digital di seluruh negeri.

Lantas sudah sampai mana proses merger ini berlangsung? Simak ulasannya berikut ini:

RUPST & RUPSLB  25 Maret 2025

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025.

Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha (merger) dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smart Telcom (SmartTel).

Persetujuan Merger Masih Menunggu Restu Pemerintah

XL Axiata dan Smartfren masih menunggu persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi) terkait penggabungan mereka. dengan syarat yang mencakup kemungkinan pengembalian sebagian frekuensi oleh operator, seperti yang terjadi dalam merger sebelumnya antara Indosat Ooredoo dan Tri. 

Sebagai acuan, dalam merger Indosat Ooredoo dan Tri, pemerintah melalui Kominfo meminta kedua operator untuk menyerahkan sebagian frekuensi, yaitu 2x5 MHz FDD di spektrum 2,1 GHz, sebagai bagian dari persyaratan persetujuan prinsip untuk merger tersebut.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti pemanfaatan frekuensi yang ada dan kebutuhan untuk pengembangan jaringan yang lebih baik.

Alasan Strategis di Balik Merger

Penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di Indonesia, meliputi pelanggan individu, sektor korporasi, serta publik. Selain mempercepat transformasi digital dengan fokus pada ekspansi jaringan 5G dan peningkatan kualitas jaringan, merger ini juga diharapkan menghasilkan sinergi biaya yang signifikan, diperkirakan mencapai USD 300-400 juta setelah penyelesaian integrasi jaringan dan optimalisasi sumber daya.

Poin Utama dalam Merger XLSmart

  • Struktur Entitas: XL Axiata akan tetap menjadi entitas utama, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan digabungkan ke dalam XLSmart.
  • Kepemilikan Saham: Axiata Group Berhad dan Sinar Mas masing-masing akan memegang 34,8% saham XLSmart, memastikan keseimbangan pengaruh dalam pengambilan keputusan strategis.
  • Pertimbangan Keuangan: Axiata akan menerima hingga USD 475 juta, dengan USD 400 juta pada saat transaksi ditutup, serta tambahan USD 75 juta pada akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan kondisi tertentu.
  • Proyeksi Keuangan: Dengan total pelanggan gabungan mencapai 94,51 juta dan pangsa pasar sebesar 27%, XLSmart diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 45,4 triliun (USD 2,8 miliar) dan EBITDA lebih dari Rp 22,4 triliun (USD 1,4 miliar).

Manfaat Merger untuk Pemangku Kepentingan

  • Karyawan: Merger ini membuka peluang karier baru dan mendukung pengembangan profesional bagi karyawan.
  • Konsumen: Pelanggan akan menikmati konektivitas yang lebih cepat, layanan internet yang lebih stabil, dan jangkauan yang lebih luas. Perusahaan ini juga berencana menyediakan solusi inovatif untuk UMKM dan perusahaan besar.
  • Ekonomi Digital Indonesia: Dengan fokus pada pengembangan 5G, kecerdasan buatan, dan komputasi awan, merger ini mendukung visi Indonesia untuk menjadi kekuatan digital global yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah Selanjutnya dalam Industri Telekomunikasi

Dengan sumber daya yang dimiliki, Smartfren dan XL Axiata memiliki potensi besar untuk memperkuat posisi mereka di pasar telekomunikasi Indonesia. Smartfren, dengan penguasaan frekuensi yang kuat dan anak perusahaan Moratelindo, berperan sebagai pesaing utama bagi Telkom. Sementara itu, XL Axiata, yang baru saja mengakuisisi Link Net, memperkuat posisi mereka dalam layanan broadband dan jaringan komunikasi.

Dari sisi kepemilikan spektrum, Smartfren mengoperasikan 11 MHz untuk uplink dan 11 MHz untuk downlink di pita 800 MHz, serta 40 MHz di pita 2,3 GHz. XL Axiata sendiri memiliki total 90 MHz, dengan 45 MHz untuk uplink dan 45 MHz untuk downlink, yang mendukung layanan 5G di pita frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: