6 Sifat Buruk yang Wajib Ditinggalkan

BeritaNasional.com - Bulan Ramadan merupakan bulan yang tepat untuk memperbaiki akhlak. Pasalnya, Ramadan bukan hanya sekedar bulan puasa, tetapi juga bulan penyembuh rohani. Bulan di mana manusia berlomba untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan berikutnya, yaitu kehidupan akhirat.
Kualitas iman seorang manusia selalu mengalami fluktuatif. Hati yang tadinya bersih bisa menjadi kotor dan berpenyakit. Berikut ini sifat yang menjadi penyakit hati:
1. Takabur
Takabur ataupun sombong adalah suatu sifat atau perilaku yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Yang menganggap dirinya yang paling hebat dan derajatnya lebih tinggi daripada orang lain.
Banyak hal yang dapat memunculkan kesombongan, yakni ilmu, ibadah, nasab, rupa, kekayaan, kekuasaan, serta pengikut yang banyak. Sifat sombong terbagi atas 3 bagian:
- Sombong terhadap Tuhan
- Sombong terhadap Rasul dan kebenaran
- Sombong terhadap manusia
2. Riya
Riya artinya menampakkan diri kepada orang lain agar diketahui kehebatannya, kebaikan, atau amal dengan tujuan mendapatkan pujian.
3. Ujub
Ujub ialah merasa bangga dan kagum kepada diri, golongan, atau kelompoknya. Hal yang menimbulkan rasa ujub ialah rupa elok, kekuatan, kecerdasan, keturunan, jabatan, pengikut yang banyak, kekayaan, popularitas, dan golongan. Sifat ujub adalah embrio dari tumbuhnya ketakaburan.
4. Dusta
Pernyataan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya masuk ke dalam kategori dusta. Makna dusta meliputi segala gerak manusia, baik ucapan ataupun perbuatan, dan termasuk dosa yang sangat besar, terlebih bila berdusta atas nama Allah dan Rasulnya.
5. Kikir
Kikir atau bakhil tak dilihat sebagai sikap yang positif. Istilah kikir merujuk pada sifat pelit yang menunjukkan sikap menahan diri dalam memberikan atau membagikan harta atau kekayaan kepada orang lain.
Sikap ini sangat bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam tentang kedermawanan, belas kasihan, dan berbagi rezeki kepada sesama.
6. Dengki
Dengki merupakan sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha menghilangkan kenikmatan tersebut, baik dengan maksud agar kenikmatan itu berpindah ke tangannya atau tidak.
(Red/Nadira Lathiifah)
HUKUM | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu