Rabu, 19 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 19 Maret 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 19 Maret 2025 | 15:51 WIB
Banjir di Kabupaten Bone Bolango
Banjir di Kabupaten Bone Bolango

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian bencana yang melanda beberapa wilayah Indonesia. Bencana hidrometeorologi basah, banjir masih mendominasi peristiwa yang terjadi pada pekan ketiga Maret ini.

1. Hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang selama kurang lebih tiga jam menyebabkan banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (17/3/2025). BPBD Kabupaten Bima melaporkan banjir melanda dua kecamatan dengan tinggi muka air 30 sentimeter. Seluas dua hektar lahan dan satu akses jalan raya terdampak serta satu tanggul mengalami kerusakan. BPBD bersama organisasi perangkat daerah setempat melakukan kaji cepat dan koordinasi untuk upaya perbaikan tanggul.

2. Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Senin (17/3/2025). Hujan deras menyebabkan air sungai meluap sehingga menggenangi pemukiman warga di empat desa. Sebanyak 548 unit rumah terdampak. BPBD Kabupaten Balangan melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lintas sektor terkait. Berdasarkan pantauan visual per Selasa (18/3/2025), banjir berangsur surut di tiga desa dan satu desa mengalami peningkatan debit air akibat kiriman air dari hulu sungai. 

3. Banjir akibat luapan air sungai yang dipicu hujan lebat turut melanda dua kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin (17/3/2025). BPBD Bone Bolango melaporkan sebanyak 1.534 jiwa dan 259 unit rumah terdampak, tujuh unit rumah rusak berat, lima unit rumah rusak ringan dan jaringan pipa air bersih mengalami kerusakan. BPBD bersama instansi terkait melakukan evakuasi warga dan pembersihan material lumpur di pemukiman warga.

4. Peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (18/3). Hujan intensitas tinggi memicu luapan air sungai dan menyebabkan banjir di Kecamatan Bakauheni. Sebanyak 107 unit rumah dan satu fasilitas ibadah terdampak. BPBD Kabupaten Lampung Selatan meninjau lokasi banjir serta memeriksa daerah sekitar aliran sungai. Update kondisi terkini per Rabu (19/3), banjir telah surut.

5. Beralih ke Sumatra Utara, pemutakhiran data yang diterima BNPB, Selasa (18/3/2025), satu orang hilang pada kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Padangsidimpuan, Kamis (13/3/2025) lalu dilaporkan telah ditemukan. Korban atas nama Bangun Hutabarat, laki-laki berusia 70 tahun.

Dengan ditemukannya korban hilang, maka total korban jiwa terdampak banjir dan longsor yang menimpa 37 kelurahan di enam kecamatan ini menjadi sebanyak tiga orang meninggal dunia, 4.203 jiwa terdampak dan 197 jiwa mengungsi.

BNPB telah melakukan pendampingan di lapangan dan menyalurkan bantuan berupa 200 paket sembako dan dua unit tenda pengungsi. 

6. Masih di Sumatra Utara, banjir yang terjadi di Kabupaten Padang Lawas telah berangsur surut pada Selasa (18/3/2025) malam. Meskipun demikian, jalan trans unit 4 masih belum bisa dilalui karena ketinggian air hingga 200 cm. Banjir yang terjadi sejak Senin (17/3/2025) ini menyebabkan 303 jiwa mengungsi. 

7. Banjir di Sumatra Utara juga terjadi di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Senin (17/3/2025). Sebanyak 87 unit rumah dan 348 jiwa terdampak. BPBD Kabupaten Labuhanbatu Selatan mengerahkan satu unit perahu fiber untuk mobilisasi warga terdampak. Pada Selasa (18/3/2025), banjir berangsur surut. 

8.Hujan intensitas tinggi dengan angin kencang melanda empat kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/3/2025). BPBD Kabupaten Bekasi mencatat 82 unit rumah dan satu unit fasilitas pendidikan terdampak, satu unit gudang limbah rusak ringan, satu unit tower BTS roboh, dua tiang listrik patah sehingga pasokan aliran listrik kereta api terputus. BPBD Kabupaten Bekasi melakukan evakuasi warga terdampak dan mendistribusikan bantuan logistik berupa mie instan, air mineral, tikar, terpal dan lain-lain.

9. Selain bencana hidrometeorologi, gempabumi M5,5 mengguncang wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Barat, Selasa (18/3/2025) pukul 05.22 waktu setempat. Gempa dirasakan kuat selamat 10 detik dan pusat gempa berada di darat di kedalaman 10 kilometer serta tidak berpotensi tsunami. BPBD Tapanuli Utara mencatat kerugian materil meliputi dua unit rumah dan satu akses jalan Nasional Tarutung - Sipirok tertimbun longsor, satu unit fasilitas pendidikan rusak ringan, tiga unit fasilitas pendidikan rusak sedang, satu unit fasilitas pendidikan rusak berat, dua unit fasilitas ibadah terdampak, satu unit rumah rusak ringan, satu bronjong rusak berat dan dua jalan penghubung desa mengalami keretakan. 

Satu orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia akibat peristiwa ini. BPBD dan tim gabungan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan perbaikan tiang listrik yang tumbang di beberapa lokasi terdampak gempabumi. Adapun gempa susulan terjadi sebanyak empat kali pada hari yang sama dengan waktu yang berdekatan pada pukul 06.34 berkekuatan M2,1; pukul 06.35 berkekuatan M2,2; pukul 06.41 berkekuatan 2,2; serta pukul 06.46 berkekuatan M3,4.

Berikut daerah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang.

Berdasarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh instansi terkait per 19 sampai 21 Maret 2025, berikut ini adalah wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang, yaitu Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara.

Menyikapi hal tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan melakukan pembersihan drainase, perbaikan dan pemeliharaan tanggul, mempersiapkan tas siaga bencana, melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman ketika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang (feasibility) kurang dari 100 meter. 

Untuk  mengantisipasi bencana gempabumi, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan jangan panik, ketika gempa berlangsung dapat berlindung di bawah meja yang kuat, menghindari material kaca, evakuasi ke luar rumah atau lapangan terbuka ketika gempa sudah berhenti. Waspadai potensi gempa susulan, ikuti informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan instruksi dari pihak berwenang. 
 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: