Kamis, 20 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Penulisan Mushaf Nusantara dalam Waktu 10 Jam Diganjar Rekor Muri

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 20 Maret 2025 | 04:30 WIB
Penulisan Mushaf Nusantara. (Foto/Kemenag)
Penulisan Mushaf Nusantara. (Foto/Kemenag)

BeritaNasional.com - Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) atas penyusunan Mushaf Nusantara. 

Penghargaan tersebut diberikan dalam dua kategori, yaitu jumlah kaligrafer terbanyak yang menulis Al-Qur’an secara bersamaan dalam waktu 10 jam serta mushaf dengan jumlah corak iluminasi terbanyak.

Senior Manager Muri Triyono menyerahkan penghargaan ini kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam acara penutupan penulisan Mushaf Nusantara yang berlangsung di Auditorium HM Rasyidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

“Kami mengukuhkan bahwa kegiatan ini sangat layak dicatat sebagai rekor. Selain itu, dalam Mushaf Nusantara ini ada keunikan tersendiri, yaitu penggunaan ornamen dari 38 provinsi, dengan total 106 motif corak Nusantara. Maka kami juga memberikan apresiasi sebagai rekor yang berbeda,” ujar Triyono, Rabu (19/3/2025).

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menilai pencapaian ini menunjukkan bahwa semakin banyak kaligrafer Indonesia yang memiliki keterampilan menulis Al-Qur’an sesuai standar nasional dan bahkan internasional.

“Sebagian dari mereka adalah para juara di 14 kejuaraan kaligrafi tingkat internasional yang digelar hampir setiap tahun,” ungkap Menag Nasaruddin.

Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa penulisan Mushaf Nusantara menjadi momen kebangkitan kembali tradisi seni Islam dalam menulis mushaf secara manual, seperti yang dilakukan oleh para seniman muslim di masa lampau.

“Setelah mesin cetak hadir, disusul mesin tik dan komputer, tradisi menulis mushaf memang seperti tergantikan. Mudah-mudahan Mushaf Nusantara menjadi pendulum awal sekaligus titik tolak lahirnya mushaf-mushaf lain karya anak-anak bangsa, dengan ragam keunikan tulisan dan corak iluminasinya,” katanya.

Mushaf Nusantara ini juga direncanakan untuk direproduksi agar dapat dijadikan cenderamata bagi tamu-tamu dari luar negeri.

“Ini pertama di Indonesia. Kita nanti akan reproduksi, sehingga kalau ada tamu-tamu luar negeri, ini bisa kita hadiahkan,” jelasnya.

Selain itu, Menag Nasaruddin menambahkan bahwa melalui Mushaf Nusantara, generasi muda bisa melihat bahwa tulisan tangan dapat menghasilkan karya setara dengan hasil komputer.

“Dengan penampilan Nusantara ini, kita bisa menunjukkan kepada anak-anak muda bahwa ternyata tangan pun bisa menulis seperti komputer. Ini bagus sekali,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka), yang juga merupakan inisiator proyek ini, berharap inisiatif tersebut dapat menginspirasi penulisan mushaf dengan ciri khas daerah masing-masing.

“Sehingga kita akan memiliki makin banyak corak mushaf yang menggambarkan keanekaragaman budaya Nusantara,” ujar Pengasuh Pesantren Kaligrafi Lemka Sukabumi, Jawa Barat ini.

Penulisan Mushaf Nusantara sendiri merupakan bagian dari peringatan 40 tahun berdirinya Lemka, yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: