Sejarah Idul Fitri, Perayaan Kemenangan Umat Islam

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 30 Maret 2025 | 16:30 WIB
Ilustrasi perayaan Idul Fitri 1446 H. (Foto/freepik).
Ilustrasi perayaan Idul Fitri 1446 H. (Foto/freepik).

BeritaNasional.com - Idul Fitri merupakan hari raya yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai penanda berakhirnya bulan suci Ramadan. Perayaan ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan erat dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam menyebarkan Islam.

Idul Fitri Pertama dalam Sejarah Islam

Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali dilaksanakan pada tahun 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Perayaan ini bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Badar. Kemenangan tersebut menjadi momen bersejarah, di mana perayaan Idul Fitri bukan hanya menandai berakhirnya bulan Ramadan, tetapi juga simbol kejayaan Islam. Dengan demikian, umat Islam merayakan dua kemenangan sekaligus, yaitu keberhasilan menahan diri selama sebulan penuh berpuasa dan kemenangan dalam Perang Badar.

Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitab Risalah fil Aqaid menjelaskan bahwa sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah memiliki dua hari raya yang digunakan untuk berpesta pora, yaitu Nairuz dan Marjaan. Pada hari-hari tersebut, mereka menghabiskan waktu dengan mabuk-mabukan dan menari. Nairuz dan Marjaan merupakan perayaan khas orang Persia kuno.

Setelah kewajiban puasa Ramadan ditetapkan, Rasulullah SAW mengganti kedua hari raya tersebut dengan Idul Fitri dan Idul Adha. Tujuan pergantian ini adalah agar umat Islam memiliki tradisi yang lebih baik dan sesuai dengan syariat Allah SWT. (Lihat, Risalah fil Aqaid, juz 3, h. 68).

Pengganti Tradisi Jahiliyah

Sebelum Islam datang, masyarakat Arab memiliki dua hari raya yang dirayakan dengan pesta pora, yaitu Nairuz dan Marjaan. Pada perayaan ini, mereka mengisi hari-harinya dengan mabuk-mabukan, menari, dan kegiatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Setelah kewajiban puasa Ramadan ditetapkan, Rasulullah SAW mengganti kedua hari raya tersebut dengan Idul Fitri dan Idul Adha agar umat Islam memiliki tradisi yang lebih bermakna dan sesuai dengan syariat Islam.

Makna Idul Fitri

Secara bahasa, Idul Fitri berasal dari kata Id yang berarti "kembali" dan Fitri yang berarti "suci" atau "berbuka". Oleh karena itu, Idul Fitri bermakna "kembali kepada kesucian". Hari raya ini merupakan momen di mana umat Islam merayakan kemenangan spiritual setelah berhasil menahan diri dari hawa nafsu selama sebulan penuh.

Dalam Islam, Idul Fitri juga merupakan waktu untuk berbagi kebahagiaan, mempererat silaturahmi, serta saling memaafkan. Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, umat Islam diwajibkan untuk membayar zakat fitrah, sebagai bentuk penyucian diri dan berbagi dengan mereka yang kurang mampu.

Perayaan Idul Fitri di Berbagai Negara

Seiring dengan berkembangnya Islam ke berbagai penjuru dunia, tradisi perayaan Idul Fitri juga memiliki ciri khas di setiap negara. Di Indonesia, masyarakat merayakan Idul Fitri dengan tradisi mudik, halal bihalal, serta menyajikan berbagai hidangan khas seperti ketupat dan opor ayam. Sementara itu, di negara-negara Timur Tengah, perayaan Idul Fitri sering ditandai dengan pembagian hadiah kepada anak-anak serta festival makanan khas.

Idul Fitri bukan sekadar hari kemenangan setelah Ramadan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan kasih sayang antar sesama. Perayaan ini mengajarkan umat Islam untuk terus memperbaiki diri dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: