Bagaimana agar Tetap Sehat setelah Lebaran? Pakar Kesehatan UI Bagikan Kuncinya

BeritaNasional.com - Momen Lebaran yang identik dengan hidangan lezat seperti opor, rendang, dan kue-kue manis, ternyata menyimpan potensi risiko kesehatan.
Pakar Kesehatan dari Universitas Indonesia (UI) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap konsumsi berlebihan makanan bersantan, tepung, dan gula, yang dapat memicu berbagai penyakit.
Hidangan khas Lebaran umumnya mengandung kalori tinggi, yang jika tidak dikontrol, dapat menyebabkan lonjakan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dokter Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI, Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD, menjelaskan bahwa perubahan pola makan yang drastis saat Lebaran dapat mengganggu adaptasi metabolik positif yang diperoleh selama Ramadan.
"Selama berpuasa Ramadan tubuh mengalami adaptasi metabolik positif. Seperti penurunan berat badan dan massa lemak, terkontrolnya kolesterol total dan trigliserida, stabilitas kadar gula darah dan tekanan darah, serta penurunan stres dan kecemasan. Namun saat Lebaran, pola makan berubah drastis. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan akibat konsumsi kalori berlebihan, hipertensi akibat asupan garam dan lemak tinggi, peningkatan kadar gula karena konsumsi karbohidrat berlebih, dan penumpukan kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," ungkapnya dalam rilisnya pada Kamis (10/04/25).
Tips Sehat Pasca Lebaran
Untuk menjaga kesehatan pasca Lebaran, Prof. Yunir menyarankan tiga aktivitas utama:
Mengatur pola makan dengan prinsip 3J (jumlah, jenis, dan jadwal): Membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol, memilih karbohidrat berserat tinggi, lemak sehat, dan protein yang cukup, serta mengatur jadwal makan tiga kali sehari dengan porsi seimbang.
Latihan fisik teratur: Olahraga selama 30-45 menit, dengan total 150 menit per minggu.
Kepatuhan minum obat rutin: Bagi orang dengan kondisi medis tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi.
"Dalam menerapkan 3J kita harus membatasi jumlah konsumsi makanan berlemak dan tinggi kolesterol, seperti opor ayam, rendang, dan kue-kue lebaran. Perlu diingat, kelebihan asupan 500 kalori per hari bisa meningkatkan berat badan 0,5 kg per minggu," paparnya.
Prof. Yunir juga mengingatkan untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala seperti pusing hebat, sesak napas, nyeri dada, atau kebingungan, yang dapat mengindikasikan komplikasi serius seperti stroke atau serangan jantung.
"Selain itu, jika seseorang mengalami gejala lemas, mudah mengantuk, dan kehilangan kesadaran, itu mengalami kekurangan gula dalam jumlah besar (hipoglikemia), sehingga perlu dilakukan pemeriksaan segera," tandasnya.
10 bulan yang lalu
HUKUM | 11 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu