7 Fakta Sidang Suap PAW Hasto Kristiyanto: Kesaksian Wahyu hingga Kehadiran Ganjar

BeritaNasional.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan eks Ketua KPU RI Arief Budiman dan Wahyu Setiawan sebagai saksi dalam sidang kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) yang melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, keduanya memberikan kesaksian terkait dugaan suap yang dilakukan Hasto bersama eks caleg PDIP, Harun Masiku.
Berikut sejumlah fakta dalam persidangan pada Kamis (17/4/2025) tersebut:
1. Dihadiri Ganjar Pranowo dan Djarot Saiful Hidayat
Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menghadiri sidang kasus dugaan suap yang menjerat Hasto. Ia mengaku hadir untuk memberikan dukungan moril kepada rekan separtainya.
"Semangat untuk Pak Hasto bisa menghadapi ini dengan lancar dan tegar," ujar Ganjar.
Selain Ganjar, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, juga turut hadir. Ia sempat memeluk Hasto sebelum sidang dimulai sebagai bentuk dukungan.
2. Majelis Hakim Larang Siaran Langsung
Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat melarang awak media melakukan siaran langsung sidang.
"Karena ini acaranya saksi, kepada rekan pers silakan merekam, tapi tidak ada live streaming," ujar Ketua Majelis Hakim, Rios Rahmanto.
Rios juga meminta pengunjung sidang untuk tidak merekam jalannya persidangan.
"Persidangan ini sudah terekam alat, sehingga Insya Allah akurat dan sudah cukup," tambahnya.
3. Diduga Ada Penyusup dalam Sidang Hasto
Simpatisan Hasto mengusir sejumlah orang yang diduga sebagai penyusup dalam sidang. Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, menyebut para penyusup mengenakan pakaian provokatif.
"Mereka menggunakan kaus provokatif dibalut kemeja. Tindakan ini tidak benar karena bisa memancing keributan," ujar Guntur.
4. Wahyu Setiawan Sebut Permintaan PDIP Mustahil Dipenuhi
Wahyu Setiawan menyatakan permintaan PDIP agar Harun Masiku menggantikan Nazaruddin Kiemas sebagai anggota DPR tidak mungkin dilaksanakan.
"Semua pihak yang paham pemilu tahu bahwa permohonan PDIP itu tidak mungkin dilaksanakan," ujarnya.
Wahyu mengungkap bahwa seluruh komisioner KPU awalnya sepakat menolak permohonan tersebut.
5. Wahyu Minta Uang Rp1 Miliar
Wahyu mengaku awalnya hanya iseng meminta uang Rp1 miliar kepada Agustiani Tio. Namun, permintaan itu justru disanggupi Harun Masiku.
"Saya iseng saja menulis '1.000' karena sebelumnya saya sudah berdiskusi bahwa itu tidak mungkin dilaksanakan," ungkap Wahyu.
6. Diduga Uang Suap Berasal dari Hasto
Berdasarkan BAP, Wahyu menduga uang suap berasal dari Hasto. Uang itu diberikan melalui tiga orang suruhan Hasto: Saeful Bahri, Donny Tri Istiqomah, dan SF Ditio.
"Saya tidak yakin Saeful memberikan uang tersebut secara sukarela. Apalagi dengan tujuan mengganti caleg terpilih," kata Wahyu.
7.Harun Masiku Pernah Tunjukkan Foto Bersama Megawati dan Hatta Ali
Jaksa KPK mengungkap bahwa Harun Masiku pernah menunjukkan foto bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Ketua MA, Hatta Ali, kepada Arief Budiman.
Masiku berharap agar permohonan PAW dirinya dapat dibantu KPU. Namun, Arief mengaku tidak tahu maksud Masiku menunjukkan foto tersebut.
"Saya tidak tahu maksudnya apa. Bagi saya itu biasa saja. Saya juga tidak mengoleksi hal-hal seperti itu," jelas Arief.
10 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 10 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu