Studi: Perubahan Iklim Dapat Geser Kutub Bumi hingga 27 Meter pada 2100

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 28 April 2025 | 06:10 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto/Freepik)
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Studi terbaru mengungkapkan bahwa pencairan es yang dipicu oleh perubahan iklim dapat menyebabkan pergeseran lokasi kutub geografis Bumi dalam beberapa dekade mendatang.

Penelitian yang diterbitkan pada 5 Maret 2025 di jurnal Geophysical Research Letters ini memperkirakan bahwa kutub utara dan selatan Bumi bisa bergeser hingga 27 meter (89 kaki) pada tahun 2100, seiring perubahan pada poros rotasi Bumi.

Pencairan Es dan Pergeseran Kutub Bumi

Perubahan distribusi massa di Bumi akibat pencairan lapisan es dan redistribusi massa lautan dapat memengaruhi stabilitas rotasi Bumi, menyebabkan pergeseran kutub.

Para peneliti menjelaskan bahwa ketika massa planet ini berubah, Bumi akan berayun pada poros rotasinya, mirip dengan gerakan gasing. Beberapa ayunan ini bisa diprediksi, sementara yang lainnya dipengaruhi oleh perubahan tekanan atmosfer dan arus laut, serta interaksi antara inti dan mantel Bumi.

Melting Ice Sheets Pengaruhi Pergerakan Kutub

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari ETH Zurich ini melibatkan analisis pergerakan kutub Bumi dari tahun 1900 hingga 2018 dan proyeksi pencairan lapisan es untuk memperkirakan sejauh mana kutub Bumi bisa bergerak di bawah berbagai skenario perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Menurut studi ini, jika emisi gas rumah kaca terus meningkat pada skenario terburuk, kutub utara dapat bergeser lebih dari 89 kaki (27 meter) pada 2100. Bahkan dalam skenario yang lebih optimis, kutub utara bisa bergeser hingga 12 meter (39 kaki) dibandingkan dengan posisinya pada tahun 1900.

Melting ice sheets dari Greenland dan Antartika memainkan peran terbesar dalam simulasi pergeseran kutub ini, diikuti oleh pencairan gletser.

Mostafa Kiani Shahvandi, salah satu penulis studi dan ilmuwan Bumi di Universitas Wina, menjelaskan, "Efek ini sedikit melebihi efek dari penyesuaian isostatik glasial, yaitu efek pemulihan Bumi padat setelah berakhirnya zaman es terakhir."

Mengapa Pergeseran Kutub Bumi Bisa Mengganggu Navigasi Satelit

Pergeseran pada poros rotasi Bumi dapat mengganggu navigasi satelit dan pesawat ruang angkasa, kata Shahvandi. Satelit dan pesawat ruang angkasa menggunakan poros rotasi Bumi sebagai referensi untuk memetakan posisi mereka. Jika poros ini bergeser, akan semakin sulit untuk menentukan lokasi tepat pesawat ruang angkasa tersebut.

Dampak Pencairan Es dan Aktivitas Manusia pada Pergeseran Kutub

Menurut Kiani Shahvandi, perubahan distribusi massa akibat aktivitas manusia, terutama pemanasan global yang mempercepat pencairan es, telah menyebabkan pergeseran kutub lebih besar dibandingkan dengan dampak dari perubahan iklim alami selama zaman es.

"Ini berarti apa yang dilakukan manusia telah menyebabkan pergeseran kutub lebih besar daripada yang terjadi akibat zaman es," ujarnya.

Masa Depan Penelitian: Melihat Dampak Jangka Panjang

Penelitian lebih lanjut dapat melibatkan data iklim purba untuk memahami sejauh mana kutub Bumi bergeser selama periode perubahan iklim alami di masa lalu.

Hal ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai skala dampak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia terhadap pergeseran kutub.

Dengan terus berjalannya pemanasan global, para ilmuwan berusaha memahami seberapa besar perubahan yang terjadi di Bumi dan bagaimana kita bisa memitigasi dampaknya, termasuk potensi gangguan pada teknologi dan sistem navigasi yang sangat bergantung pada kestabilan posisi Bumi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: