Pemerintah Perkuat Tata Kelola BUMN Lewat Evaluasi Menyeluruh Bersama Danantara

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 28 April 2025 | 22:47 WIB
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. (Foto/doc. Danantara)
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani. (Foto/doc. Danantara)

BeritaNasional.com -  Langkah serius kembali diambil pemerintah dalam upaya memperkuat fondasi ekonomi nasional. Salah satunya, melalui evaluasi menyeluruh terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang kini menjadi bagian dari Danantara, lembaga pengelola investasi yang digadang-gadang sebagai ujung tombak transformasi BUMN.

Dalam acara Town Hall Danantara Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4/2025), Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya jelas: memastikan seluruh entitas BUMN selaras dengan visi dan misi pembangunan nasional.

“Evaluasi ini kita lakukan tidak hanya dengan Danantara sendiri, tapi tentunya kami juga akan mengevaluasi bekerja sama dengan advisor, dalam maupun luar negeri, dalam rangka meningkatkan baik dari segi kompetensi, meningkatkan dari segi kepatutan dan juga komitmen serta karakter,” ujar Rosan.

Danantara: Wujud Nyata Pasal 33 UUD 1945

Dalam laporannya di acara tersebut, Rosan menyampaikan bahwa total 844 BUMN kini telah berada di bawah naungan Danantara. Ia menekankan bahwa keberadaan Danantara bukan sekadar manajemen aset, melainkan perwujudan konkret dari semangat pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yang menekankan pentingnya asas kekeluargaan dalam struktur perekonomian nasional.

“Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun kita menyerahkan kepada mekanisme pasar sepenuhnya. Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi juga pemerintah berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng daripada kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional ke depan,” tegas Rosan.

Lebih dari sekadar transformasi internal, Rosan menilai momentum hadirnya Danantara sangat krusial, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian global akibat dinamika geopolitik dan geoekonomi.

“Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat. Kenapa? Karena kalau kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi dunia yang sudah makin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri,” tambahnya.

Tiga Pilar Penguatan: Karakter, Kompetensi, dan Komitmen

Rosan juga menyoroti pentingnya membangun kolaborasi yang solid antar BUMN untuk mewujudkan Indonesia Incorporated. Sinergi ini, menurutnya, hanya bisa terbentuk jika setiap pemangku kepentingan menjunjung tinggi tiga nilai utama: karakter, kompetensi, dan komitmen.

“Semoga kehadiran Danantara dengan lembaran baru bersama-sama dengan BUMN ini bisa memberikan asas manfaat dan positif yang luar biasa. Tidak hanya kepada perekonomian Indonesia, tetapi juga kepada seluruh rakyat, bangsa, dan Tanah Air yang kita cintai,” tutup Rosan.

Menuju Tata Kelola BUMN yang Lebih Modern

Langkah evaluasi ini menjadi penanda bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada restrukturisasi aset, tetapi juga pada pembenahan tata kelola secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang lebih transparan, berbasis kompetensi, serta mengedepankan kepentingan nasional, kehadiran Danantara diharapkan membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan BUMN ke depan.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: