Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina Dimulai 8 Mei 2025, Begini Tanggapan Trump

BeritaNasional.com - Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengumumkan gencatan senjata sementara dalam konflik di Ukraina yang dimulai pada 8–11 Mei 2025.
Dilansir dari BBC News pada Selasa (29/4/2025), pihak Kremlin menyatakan bahwa inisiatif ini bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia Kedua.
Dalam pernyataan resmi pada Senin (28/4/2025), Kremlin menyatakan keputusan Putin untuk mengumumkan gencatan senjata didasari oleh pertimbangan kemanusiaan.
"Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan memberikan tanggapan balasan," demikian bunyi pernyataan tersebut yang dikutip dari BBC News pada Selasa.
Kremlin juga menegaskan kembali kesiapannya untuk melakukan perundingan damai tanpa prasyarat.
‘’Untuk menghilangkan akar penyebab krisis Ukraina, dan interaksi konstruktif dengan mitra internasional," kata Kremlin.
Menanggapi pengumuman tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan dengan durasi 30 hari.
"Jika Rusia benar-benar menginginkan perdamaian, mereka harus segera menghentikan tembakan," tulisnya melalui platform X yang dikutip pada Selasa.
Sybiha mengatakan tidak perlu menunggu hingga 8 Mei untuk melakukan gencatan senjata. Dia meminta gencatan senjata selama 30 hari ke depan dimulai dari sekarang.
"Mengapa harus menunggu hingga 8 Mei? Jika api dapat dipadamkan sekarang dan sejak tanggal berapa pun selama 30 hari—maka itu nyata, bukan hanya untuk parade," tulisanya.
Sybiha menambahkan bahwa Ukraina siap mendukung gencatan senjata yang berkelanjutan dan menyeluruh.
‘’Dan inilah yang terus kami usulkan, setidaknya selama 30 hari," katanya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sebelumnya berupaya memediasi gencatan senjata antara kedua negara menyatakan keinginannya untuk melihat adanya gencatan senjata permanen.
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengungkapkan Presiden Trump semakin "frustrasi dengan pemimpin kedua negara.
"Dia ingin melihat gencatan senjata permanen. Saya memahami bahwa Vladimir Putin pagi ini menawarkan gencatan senjata sementara. Presiden telah menjelaskan bahwa ia ingin melihat gencatan senjata permanen terlebih dahulu untuk menghentikan pembunuhan dan pertumpahan darah," katanya pada Selasa di Gedung Putih.
Kremlin sebelumnya pernah mengumumkan gencatan senjata serupa selama 30 jam saat perayaan Paskah. Meskipun kedua belah pihak melaporkan adanya penurunan intensitas pertempuran, mereka saling menuduh telah melakukan ratusan pelanggaran selama masa tersebut.
Perlu dicatat, lebih dari 20 upaya gencatan senjata telah dilakukan di Ukraina, namun semuanya berakhir dengan kegagalan, bahkan beberapa di antaranya runtuh hanya beberapa menit setelah diberlakukan.
Gencatan senjata terakhir saat Paskah dinilai sangat terbatas cakupannya dan hanya menghasilkan sedikit penurunan pertempuran, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran.
Pengumuman gencatan senjata ini muncul di tengah situasi yang oleh AS digambarkan sebagai minggu yang "sangat kritis" bagi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Washington sendiri telah berupaya memediasi kesepakatan antara kedua belah pihak, namun pemerintahan Donald Trump mengancam akan menarik diri jika tidak ada kemajuan yang signifikan.
Putin disebut ingin menciptakan citra bahwa Rusia serius dalam mencari solusi damai. Dia ingin pesan ini didengar oleh Trump, terutama mengingat Ukraina telah menerima usulan Washington untuk gencatan senjata 30 hari yang lebih lama.
Hal ini terjadi setelah Presiden AS menyatakan kekecewaannya atas serangan Rusia yang terus berlanjut terhadap Ukraina.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dan saat ini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, termasuk semenanjung Krimea selatan yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014.
Diperkirakan ratusan ribu orang, yang sebagian besar adalah tentara, telah menjadi korban jiwa atau luka-luka sejak awal konflik pada 2022.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu