Dukung Pemilu Pakai E-Voting, Komisi II DPR Sebut Bisa Kurangi Keruwetan

BeritaNasional.com - Anggota Komisi II DPR RI Eka Widodo menilai e-voting untuk pemilihan umum (pemilu) nasional dan pemilihan kepala daerah (pilkada) akan mengurangi keruwetan pemilihan dan praktik manipulasi suara.
Menurut dia, e-voting akan mengefisienkan proses pemilihan dengan mengurangi waktu penghitungan suara serta meningkatkan transparansi dengan memberikan akses real time pemilih dan pengawas.
Eka menyambut baik usulan penerapan e-voting yang disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya.
"Ini akan mengikis keruwetan dan praktik manipulasi suara yang menjadi problem pemilihan dari masa ke masa," ujar Eka dalam keterangannya pada Kamis (8/5/2025).
E-voting dinilai sebagai mekanisme pemilihan yang aman, efektif, dan adaptif di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital.
Eka meyakini e-voting juga bisa mengurangi biaya logistik dan penghitungan suara manual. Sebab, selama ini, pemilu di Indonesia cenderung boros anggaran dan kerap terjadi kebocoran. Total anggaran Pemilu 2024 mencapai Rp 71,3 triliun ditambah dana PSU yang ditaksir Rp 1 triliun.
"Anggaran ini naik 57,3 persen dibanding pemilu serentak 2019 Rp 45,3 triliun. Sebelumnya, saya meminta BPK audit total, namun belum menerima hasilnya," ujarnya.
Dengan sistem e-voting, kata Eka, diharapkan partisipasi pemilih dapat meningkat, terutama di kalangan generasi muda yang lebih familier dengan teknologi digital.
"Kita bisa belajar kepada negara-negara yang sukses menggelar pemilu dengan cara e-voting seperti Amerika Serikat, Australia, India, Brasil, dan Estonia yang dikenal sebagai salah satu negara yang paling maju dalam penggunaan teknologi digital dalam pemerintahan, termasuk e-voting," papar politikus PKB ini.
Menurut dia, e-voting pada Pemilu 2029 tidak boleh ditawar-tawar. Pemilu yang akan datang akan diselenggarakan oleh keanggotaan KPU yang baru. DPR akan memastikan pengawalan rekruitmen dengan standar profesionalisme di bidang teknologi informasi.
"Kita akan kawal para penyelenggara pemilu mendatang adalah sosok-sosok yang menguasai beberapa aspek penting seperti keamanan sistem, privasi pemilih, dan aksesibilitas bagi semua pemilih, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau tidak familiar dengan teknologi," tegasnya.
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 7 jam yang lalu
EKBIS | 9 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu