Habiburokhman: Gambar Meme Mahasiswi ITB Sangat Tidak Layak

BeritaNasional.com - Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan, pihaknya sesungguhnya sedih melihat meme yang dibuat mahasiswi ITB terkait foto vulgar Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ketujuh Joko Widodo. Habiburokhman memahami alasan kenapa polisi menahan pelaku.
"Kami bisa memahami alasan polisi menangkap karena memang gambar tersebut sangat tidak tepat," katanya dalam keterangan video, Senin (12/5/2025).
"Saya sendiri sebenarnya sangat sedih melihat gambar tersebut," sambungnya.
Meski begitu, Habiburokhman menjadi penjamin pelaku. Ia menilai mahasiswi tersebut masih bisa dibina bahwa perbuatannya tersebut salah.
"Kami melihat adik mahasiswi tersebut masih muda dan masih sangat mungkin bisa dibina, diajak berkomunikasi yang baik dan dibuat mengerti bahwa apa yang dia lakukan sangat-sangat tidak baik, tidak pas," ujar politikus Gerindra ini.
Diketahui, seorang wanita berinisial SSS telah ditangkap polisi buntut diduga membuat foto palsu vulgar Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Bahwa seorang Perempuan berinisial SSS telah ditangkap dan diproses," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi Jumat, (9/5/2025).
Meski begitu, eks Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya ini tak merinci sosok yang dicokok itu. Yang bersangkutan cuma disebut sudah jadi tersangka dan kasusnya masih terus disidik.
"Saat ini masih dalam proses penyidikan," katanya.
SSS diduga melanggar Undang-undang (UU) tentang Informasi dan Elektronik (ITE). Dia melanggar Pasal 45 Ayat (1) Juncto Pasal 27 Ayat (1) dan/atau Pasal 51 Ayat (1) Jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu