Preman Parkir Liar di Kembangan Jakbar Akui Punya KTA GRIB dan FBR

BeritaNasional.com - Puluhan preman yang mengelola parkir liar di kawasan CNI Puri, Kembangan, Jakarta Barat berhasil ditangkap polisi. Mereka pun, mengaku merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) dengan kepemilikan kartu tanda anggota (KTA).
Pengakuan itu terjadi saat Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Bayu Nugroho melakukan interogasi hingga terungkap identitas dari penanggung jawab keanggotaan mereka.
“Bapak punya kartu identitas dari GRIB?” kata Bayu saat menginterogasi, Rabu(14/5/2025) malam.
Preman tersebut pun menjawab punya, dengan KTA yang ditandatangani oleh pria bernama Mamat selaku penanggung jawab keanggotaan dari GRIB Jaya wilayah Jakarta Barat.
“Ditandatangani oleh Pak Haji Mamat,” kata salah satu pelaku.
Pertanyaan serupa kembali diajukan ke preman lain yang mengaku berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR). Pelaku menjawab yang menandatangani KTA dirinya adalah Mudljami.
“Ketua Umum (FBR) Jakarta Barat,” kata preman yang mengaku dari FBR.
Kendati demikian, saat interogasi berlangsung mereka yang diamankan kompak mengaku tidak pernah menyetor uang hasil mengelola parkir liar di Puri Indah ke ormas mereka. Karena seluruh hasil yang didapat semua dibagi rata.
Sebelumnya, ada 22 orang preman yang merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) ditangkap petugas gabungan di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Mereka diduga turut melakukan pungutan liar (pungli) ke para pedagang kaki lima (PKL).
Penangkapan dilakukan sebagai bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025 yang dipimpin Polda Metro Jaya melibatkan personel gabungan TNI dan Satpol PP dalam patroli, Selasa (13/5/2025) malam.
“Karena berdasarkan informasi yang masuk dari masyarakat. Bahwa masyarakat sudah sangat resah dengan berlaku para oknum yang melakukan pungutan-pungutan liar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada awak media.
Di mana dari hasil pendalaman diketahui para preman yang merupakan anggota ormas dari Forum Betawi Rempug (FBR), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, sampai Karang Taruna setempat, diduga turut mematok tarif ke para PKL.
Sementara terkait dengan preman yang merupakan anggota ormas, Ade Ary mengaku pihaknya akan mendalami apakah tindakan pungli tersebut terstruktur atau tidak.
“Ya tentunya lagi akan dilakukan pendalaman ya, dilakukan pendalaman, apakah dia bergerak sendiri. Apakah secara kelompok dan lain sebagainya, tergantung nanti fakta yang ditemukan ya, kami tidak bisa berandai-andai,” tuturnya.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 17 jam yang lalu