PPP Bantah Penolakan terhadap Mardiono Jadi Caketum, Sebut Banyak DPW Beri Dukungan

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 15 Mei 2025 | 08:48 WIB
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi membantah banyak penolakan dari pengurus PPP daerah terhadap Plt Muhamad Mardiono untuk maju sebagai calon ketua umum dalam Muktamar mendatang. Rusli mengatakan, penolakan tersebut hanya klaim semata.

Rusli mengatakan, sejumlah pengurus DPW PPP justru telah memberikan dukungan dan meminta Mardiono untuk menjadi ketua umum pada periode berikutnya.

"Yang persis tahu justru beberapa DPW sudah memberi dukungan minta Pak Mardiono yang maju. Misalnya Papua Raya itu melalui Mukerwil, Jambi, Aceh, Sumatera Utara dan lain lain, Itu betul-betul secara keorganisasian. Tapi kalau klaim mengklaim, ya itu namanya klaim bukan dukungan kan," ujarnya kepada wartawan, dikuti Kamis (15/5/2025).

"Jadi tidak benar kalau Pak Mardiono tidak dikehendaki lagi oleh kader partai. Ya Rakernas juga, Rakernas juga tidak menyebut siapapun calon ketua umum kecuali menyebut Pak Mardiono kan.

Karena Rakernas itu forum organisasi tertinggi di bawah Muktamar kan," sambungnya.

Ia pun mempertanyakan pengurus DPW mana saja yang disebut menolak Mardiono. Rusli jamin sampai detik ini suara dukungan kepada Mardiono masih banyak.

"Iya. Kan saya belum tahu tuh dipilih mana yang beri dukungan. Secara resmi ya kalau klaim kan boleh-boleh saja. Tapi kan berpolitik harus objektif lah gitu kan," ujarnya.

Sementara itu, Rusli menilai, ada juga kader internal PPP yang punya potensi selain Mardiono. Misalnya Sekjen Arwani Thomafi sampai Waketum Amir Uskara.

"Saya sebut misalnya, kader partai yang layak jadi ketua umum itu bisa Arwani, Sekjen kita, bisa Pak Amir Uskara, Wakil Ketua Umum kita gitu kan. Nah kalau saya punya prinsip ya sebagai kader yang berkarir dari bawah, itu PPP ini partai kader ya, jadi mesti dipimpin oleh kader partai murni gitu ya," ujarnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: