10 Tewas, 9 Hilang dalam Banjir Bandang di Pegunungan Arfak

Oleh: Bachtiarudin Alam
Rabu, 21 Mei 2025 | 23:47 WIB
Banjir bandang di Kali Meyof yang menerjang Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada Jumat (16/5/2025). (Foto/Ist
Banjir bandang di Kali Meyof yang menerjang Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada Jumat (16/5/2025). (Foto/Ist

BeritaNasional.com -  Sebanyak sepuluh orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang di Kali Meyof yang menerjang Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan masih ada sembilan orang yang hingga kini masih dalam pencarian.

"Dengan penemuan korban ini, total jumlah korban tanah longsor yang telah ditemukan mencapai 10 orang dari total 19 korban yang dilaporkan hilang. Masih terdapat 9 korban yang belum ditemukan," ujar Ignatius, Rabu (21/5/2025).

Dalam upaya pencarian ini, total sebanyak 112 personel gabungan dikerahkan. Rinciannya adalah: 30 personel Polres Pegunungan Arfak, 21 personel Kodim 1812/Pegaf, 12 personel Basarnas, 10 personel BPBD Provinsi Papua Barat, 3 personel BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak, dan 36 personel Polda Papua Barat.

“Kami siap mendukung Kansar Manokwari dan BPBD Papua Barat dalam proses pencarian dan evakuasi korban. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efektif,” kata Ignatius.

Meskipun menghadapi medan berat dan cuaca yang tidak menentu, lanjut Ignatius, semangat tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, serta para relawan tetap tinggi.

Seluruh personel terus bekerja dengan dedikasi penuh untuk menyelamatkan korban dan memulihkan kondisi masyarakat Pegunungan Arfak yang terdampak bencana.

“Untuk tiga jenazah yang tiba di RS Bhayangkara Polda Papua Barat sejak tadi malam, hingga saat ini tim DVI masih dalam proses identifikasi,” pungkasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: