Prabowo Soroti Akar Historis Hubungan Indonesia dan China

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 25 Mei 2025 | 19:15 WIB
Presiden Indonesia Prabowo Subianto bersalaman dengan PM China Li Qiang di Istana Negara, Jakarta. (Foto/BPMI Setpres)
Presiden Indonesia Prabowo Subianto bersalaman dengan PM China Li Qiang di Istana Negara, Jakarta. (Foto/BPMI Setpres)

BeritaNasional.com - Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyoroti akar sejarah hubungan Indonesia dan China saat kunjungan PM Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Hal itu berbarengan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China serta 70 tahun Konferensi Asia-Afrika.

"Ini suatu kunjungan yang sangat penting menurut kami karena kunjungan Yang Mulia menegaskan persahabatan yang baik, yang erat, antara Republik Rakyat China dan Republik Indonesia, juga lebih penting antara rakyat China dengan rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan kedua negara memiliki sejarah panjang dan telah menjadi mitra strategis yang komprehensif.

Kepala negara ini memastikan hubungan Indonesia dan China tidak hanya untuk kepentingan bilateral, tetapi juga stabilitas dan kemakmuran kawasan.

"Saya tegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat kemitraan ini dengan Republik Rakyat China dan dengan bangsa Tiongkok. Kami memandang hubungan ini akan membawa kebaikan, tidak hanya kepada kedua negara kita, tapi kepada seluruh kawasan Asia dan bahkan mungkin dunia," ujar Prabowo. 

Sebagaimana diketahui, hubungan diplomatik antara Indonesia-China resmi dibuka pada 13 April 1950. Pada masa awal ini, hubungan kedua negara cukup erat, terutama dengan adanya solidaritas Asia-Afrika yang dideklarasikan pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955. 

Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Zhou Enlai memainkan peran penting dalam mempererat hubungan ini dengan kedua negara mendukung gerakan dekolonisasi dan nonblok.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: