Pemprov DKI Fokus Godok Pembentukan Jakarta Collaboration Fund

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 03 Juni 2025 | 14:48 WIB
Wisata Monas (Foto/Instagram Monumen Nasional)
Wisata Monas (Foto/Instagram Monumen Nasional)

BeritaNasional.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA), Ridha D. M. Wirakusumah, untuk membahas pembentukan Jakarta Collaboration Fund.

Sebagai informasi, INA merupakan lembaga pengelola investasi milik negara. Rencananya, untuk modal awal Jakarta Collaboration Fund, akan digunakan dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dari APBD DKI Jakarta.

“Jadi, kemarin kami sudah rapat dengan CEO INA. Maka, Jakarta Collaboration Fund akan segera kami tindak lanjuti,” kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

Pramono menyatakan bahwa pembentukan Jakarta Collaboration Fund akan menjadi salah satu prioritas utamanya.

Menurutnya, Pemprov DKI membutuhkan sumber pendapatan baru di luar pajak, retribusi, dan dividen dari kepemilikan saham.

“Ini adalah salah satu prioritas saya, agar pendapatan Pemerintah Jakarta tidak hanya bergantung pada pajak, retribusi, maupun dividen, tetapi juga dari yang namanya Jakarta Collaboration Fund,” ujarnya.

“Ini merupakan bagian dari persiapan kita menjadikan Jakarta sebagai kota global. Sebagai kota global, tidak mungkin kita hanya bergantung pada tiga sumber itu. Maka dari itu, inisiatif ini menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan saya,” lanjut Pramono.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengonfirmasi bahwa program Jakarta Collaboration Fund tidak dapat diwujudkan dalam 100 hari kerja pertamanya.

“Dengan demikian, untuk Jakarta Fund bukan program 100 hari. Nggak mungkin,” kata Pramono kepada wartawan di Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025).

Menurutnya, program ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah Jakarta.

“Karena Jakarta tidak bisa hanya bergantung pada pajak, distribusi, retribusi, dan sebagainya. Nanti kalau sudah terbentuk, pasti akan saya sampaikan,” ucap Pramono.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: