Jangan Anggap Remeh, Gondongan Bisa Berdampak Serius bagi Kesehatan

BeritaNasional.com - Pernah terjangkit penyakit gondongan? Bengkak yang terjadi di bawah telinga atau rahang.
Melansir laman Halodoc, gondongan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi ini biasanya menyerang kelenjar parotis yaitu kelenjar yang memproduksi air liur sehingga memicu pembengkakan.
Kenali penyebab gondongan
Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang.
Penyakit ini perlu diatasi dengan baik karena dapat memicu komplikasi pada pengidapnya, seperti penyebaran infeksi virus pada otak hingga kehilangan pendengaran.
Untuk itu, penting mengetahui pencegahan atau pengobatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko gondongan.
Gondongan merupakan jenis penyakit menular yang umumnya diidap oleh anak-anak. Gondongan disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai paramyxoviruses.
Saat terinfeksi, virus gondongan akan masuk ke saluran pernapasan melalui hidung, mulut atau tenggorokan.
Kemudian, virus bergerak menuju kelenjar parotis untuk menetap, berkembang biak, dan berinkubasi selama 2 hingga 3 minggu.
Gejala gondongan
Gejala utama dari gondongan adalah pembengkakan pada area pipi dan rahang.
Hal ini disebabkan terjadi karena adanya pembengkakan pada kelenjar air ludah atau kelenjar parotis yang berada di bawah telinga.
Selain pembengkakan yang terjadi, gondongan juga disertai dengan gejala lain, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga kehilangan nafsu makan.
Umumnya, gejala akan dirasakan sekitar 16 sampai 18 hari setelah terpapar oleh virus penyebab gondongan.
Namun, nyatanya tidak semua pengidap gondongan mengalami gejala yang serupa. Beberapa pengidap gondongan mengalami gejala yang sangat ringan dan sebagian lagi mengalami gejala yang cukup parah.
Bahkan, gejala yang cukup parah bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Gondongan bisa menyebabkan komplikasi serius seperti, orkitis (peradangan testis), ooforitis (peradangan ovarium), ensefalitis (radang otak), meningitis (radang selaput otak), pankreatitis (radang pankreas), dan kehilangan pendengaran. Komplikasi-komplikasi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 21 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu