Indonesia Tegaskan Komitmen Penguatan Pendidikan di Forum BRICS

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 07 Juni 2025 | 15:30 WIB
Mendiktisaintek Brian Yuliarto (empat dari kanan) saat sesi pembahasan The BRICS TVET di Brasil. (Foto/Kemdiktisaintek)
Mendiktisaintek Brian Yuliarto (empat dari kanan) saat sesi pembahasan The BRICS TVET di Brasil. (Foto/Kemdiktisaintek)

BeritaNasional.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat Pendidikan dan Pelatihan Teknis serta Kejuruan (TVET) sebagai pilar utama menuju pendidikan yang inklusif dan adil. Penegasan ini disampaikan dalam forum ke-12 BRICS.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia melalui TVET," ujar Menteri Brian dalam keterangan resminya pada Sabtu (7/6/2025).

Ia menjelaskan TVET memegang peranan krusial dalam membekali individu dengan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja sehingga dapat mengisi kesenjangan keterampilan dan meningkatkan daya saing angkatan kerja.

Sejak tahun 2016, Indonesia telah memprioritaskan perluasan akses TVET melalui revitalisasi sekolah kejuruan. Saat ini, lebih dari 14.000 sekolah kejuruan menengah tersebar di seluruh Indonesia, melayani lebih dari 4,9 juta siswa, termasuk upaya peningkatan inklusivitas bagi siswa berkebutuhan khusus.

Demi mendukung siswa dari keluarga kurang mampu, pemerintah juga menyediakan beasiswa melalui Program Indonesia Pintar (PIP).

Dalam konteks pendidikan tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) telah meluncurkan Program Diktisaintek Berdampak. Program ini dirancang untuk menjadikan politeknik sebagai pusat pendidikan terapan dan inovasi.

"Kami memperluas program diploma dan gelar terapan, serta memperkuat kemitraan industri-akademisi untuk memastikan lulusan kami dibekali dengan keterampilan abad ke-21," tambah Menteri Brian.

Ia juga menyoroti dukungan Indonesia terhadap integrasi transformasi digital dan kompetensi ekonomi hijau ke dalam sistem TVET.

Sebagai anggota baru dalam kerja sama BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa), Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dan melakukan pembelajaran bersama. "Kami sangat ingin berkontribusi pada tujuan kerja sama BRICS dan meminta bimbingan serta kerja sama ke depan," ungkapnya.

Dalam forum tersebut, telah disepakati pula dokumen TVET Cooperation Alliance (TCA) Charter sebagai pedoman kerja sama TVET.

Selain itu, Indonesia secara resmi mengakses nota kesepahaman BRICS Network University (NU), yang membuka peluang bagi 22 universitas di Indonesia untuk bergabung dalam berbagai kelompok tematik.

Pertemuan ini menjadi momen penting bagi negara-negara anggota BRICS untuk saling berbagi praktik terbaik dan mendorong inisiatif bersama dalam pelatihan kejuruan, pengembangan keterampilan, serta pembangunan ekosistem pendidikan tinggi yang tangguh menghadapi tantangan global, demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: